Ini Ancaman Ahok untuk Penyabot Mesin Pompa

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Solihin

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengancam libatkan polisi untuk menyelidiki oknum di balik sabotase atas sejumlah mesin pompa di Jakarta. Padahal mesin-mesin pompa itu sangat vital untuk menanggulagi ancaman banjir di tengah tingginya curah hujan di Ibu Kota saat ini.

Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah

Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan polisi bisa menanyai kontraktor perawatan mesin pompa yang disewa Dinas Bina Marga DKI terkait pihak yang meminta agar mesin-mesin pompa di beberapa lokasi di Jakarta dibiarkan tidak bekerja saat hujan turun di musim penghujan saat ini.

"Saya bilang kalau ada macam-macam lagi terpaksa kita panggil polisi. Polisi juga mesti paksa, tanyain dia (kontraktor perawatan mesin pompa) sampai dia jawab," ujar Ahok di Underpass Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu, 7 Februari 2016.

Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo

Ahok mengatakan, pejabat DKI selalu memberi banyak alasan saat ditanya soal kinerjanya yang dianggap kurang. Saat pompa Pasar Gembrong rusak, laporan pertama yang diterima adalah kabel listrik digigit tikus. Namun, saat bertanya langsung kepada petugas penjaga pompa, pompa dilaporkan tidak bekerja karena baru saja diperbaiki teknisi Dinas Bina Marga.

"Ngasih laporannya selalu santun-santun, tapi enggak masuk akal," ujar Ahok.

Kendaraan yang Lintasi Medan Merdeka Mulai Dialihkan

Seperti diketahui, Ahok mendatangi langsung bekas lokasi genangan tadi malam di bawah underpass Pasar Gembrong.

Ahok menuduh sabotase terjadi antara lain karena inkonsistensi laporan yang ia terima, dan temuan lokasi genangan berpindah-pindah meski hujan turun secara merata.

"Kalian lihat aja secara logika. Mana ada sehabis hujan, tergenangnya ganti-gantian? Ada yang bilang (mesin pompa rusak) karena digigit tikus lagi. Ini disabotase. Tikus apa yang bisa gigit kabel begitu besar? Yang pasti teknisi kerjanya enggak benar," ujar Ahok. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya