JK: Kasus Freeport Skandal Terbesar di Indonesia

Ilustrasi/Protes pertambangan PT Freeport di Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Pameran Mobil Terbesar Asia Tenggara GIIAS 2016 Resmi Dibuka
- Isu pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden terkait perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia, yang melibatkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam satu bulan terakhir menjadi topik hangat di masyarakat.

Wapres Kalla Resmikan Pembukaan GIIAS 2016
Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla menganggap, konflik tersebut merupakan skandal terbesar yang pernah ada di Indonesia. Bahkan, selama rezim Presiden Soeharto, kasus seperti ini tidak pernah terjadi.

Wapres: Elektrifikasi RI Terendah di ASEAN
"Freeport ini skandal terbesar di Indonesia. Saya protes. Masa saya dapat 9 persen. Harusnya lebih dong," ujar JK dengan nada bercanda di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa, 1 Desember 2015.

Mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) ini berharap, Mahkamah Dewan Kehormatan (MKD) tidak tutup mulut atas skandal yang melibatkan oknum tidak bertanggung jawab tersebut. Hal itu dilakukan agar ke depan, tidak ada pihak yang berani melakukan hal yang sama.

"Ini yang diperas, perusahaan investasi terbesar di Indonesia. Untung tidak terjadi. Tapi bisa terjadi, kalau MKD tidak bungkam. Saya yakin, Golkar itu suara rakyat. Rakyat hendaki korupsi dihentikan."

Sakadar informasi, beberapa waktu lalu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said melaporkan politisi yang mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden terkait perpanjangan kontrak karya perusahaan multinasional tersebut.

Politisi yang dimaksud ialah Ketua DPR, Setya Novanto. Ia diduga meminta Freeport Indonesia memberikan sahamnya sebesar 20 persen. Dimana nantinya, saham tersebut akan dibagi rata oleh Presiden dan Wakil Presiden. Saat ini, kasus ini masih dalam tahap pengusutan oleh MKD.

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya