Jelang Data BPS, Rupiah Alami Sentimen Negatif

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), Selasa, 1 Desember 2015 diperkirakan melanjutkan tren depresiasi seiring masih berlanjutnya apresiasi pergerakan dolar.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan, sentimen negatif ditambah oleh data-data makroekonomi yang akan dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) diproyeksikan mengalami pelemahan.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
"Apalagi jelang rilis data-data makroekonomi dalam negeri yang sementara ini masih diekspektasikan akan melemah, sehingga dapat memberikan sentimen negatif pada rupiah," kata Reza di Jakarta, Selasa, 1 Desember 2015.

Reza mengungkapkan, laju rupiah di bawah target Rp13.765 per dolar, sehingga pelaku pasar disarankan untuk tetap mencermati sentimen yang ada dan mewaspadai potensi pelemahan lanjutan.

Selain itu, pergerakan rupiah di awal pekan ini tampaknya harus rela untuk tetap berada di zona merah, seiring imbas pelemahan euro terhadap dolar AS. "Masih maraknya penilaian terhadap Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan melonggarkan pengetatan moneternya," ujar Reza.

Reza menambahkan, penguatan dolar bakal berlanjut, sejalan dengan adanya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga bulan ini. "Pelaku pasar akan kembali mendengarkan pandangan The Fed terkait naik atau tidaknya Fed fund rate," tuturnya.

Dia menyebutkan, pada awal pekan ini, dolar AS masih menguat terhadap euro, poundsterling, yuan, SwissFranc, yen, dan sejumlah mata uang lain.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya