Sumber :
- Fajar GM - VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengeluhkan sulitnya Pemerintah Provinsi DKI mendapat izin pembuatan jalan layang (
Fly over
) atau Jalan bawah tanah ( Under pass
) di perlintasan sebidang kereta api di DKI Jakarta.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, hal tersebut menjadi salah satu penyebab maraknya kecelakaan yang terjadi antara kereta api dan sarana angkutan lain di perlintasan-perlintasan sebidang.
"Minta izinnya setengah mati mesti ke Bandung (kantor pusat PT Kereta Api), ke mana-mana," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu, 28 November 2015.
Padahal menurut Ahok, Dinas Bina Marga DKI Jakarta memiliki teknologi speed create, di mana dalam tujuh jam, rangka bangunan fly over telah berdiri. Jika KAI memberi jaminan rangkaian kereta tidak akan melintas saat pengerjaan, rencana itu bisa langsung diwujudkan.
"Kalau belum tujuh jam tapi Anda (kereta api) lintasin jalan, bagaimana?" ujar Ahok.
Seperti diketahui, siang tadi, sebuah kecelakaan terjadi di perlintasan sebidang
Kedoya, Jakarta Barat. Bus TransJakarta koridor delapan rute Lebak Bulus - Harmoni, menabrak rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) yang berasal dari Tangerang dan menuju ke Stasiun Duri.
Kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Meski demikian, kedua kendaraan yang mengalami kecelakaan, mengalami kerusakan yang cukup parah di masing-masing bagian depan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, hal tersebut menjadi salah satu penyebab maraknya kecelakaan yang terjadi antara kereta api dan sarana angkutan lain di perlintasan-perlintasan sebidang.
