BKPM Incar 100 Investor Asing dari Tiongkok

Kepala BKPM, Franky Sibarani (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus mengupayakan peningkatan realisasi investasi dari Tiongkok. Salah satunya dilakukan dengan menggelar
Indonesia-China Business Forum
Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
di Shanghai, Jumat besok.

Bank Mandiri Jadi Penyalur Investasi Asing ke Daerah
Nantinya, dalam kegiatan tersebut, BKPM menargetkan 100 calon investor potensial dapat hadir dan mendapatkan informasi mengenai potensi investasi di Indonesia.

Kepala BKPM, Franky Sibarani, mengatakan selain memberikan paparan dihadapan 100 calon investor potensial RRT, pihaknya juga diagendakan melakukan one on one meeting dengan beberapa perusahaan yang telah menyatakan minatnya menanamkan modal di Indonesia.

Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor kawasan pariwisata, kawasan industri, pengolahan nikel dan pembangkit listrik.

"Kami berharap perusahaan tersebut dapat melangkah maju dengan mengajukan izin prinsip ke BKPM," ujar Franky, di Jakarta, Kamis, 26 November 2015.

Franky menjelaskan, RRT merupakan salah satu negara prioritas yang ditargetkan dapat merealisasikan investasinya di Indonesia.

“Dalam tiga triwulan pertama tahun ini, kami mencatat peningkatan komitmen investasi dari Tiongkok sebesar 46 persen, yaitu senilai US$13,9 miliar, yang sudah mendapatkan izin prinsip di Indonesia,” katanya.

Menurut Franky, potensi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok sangat besar. Salah satunya banyak hal potensial yang bisa dikerjakan bersama, baik sebagai pemerintah maupun sebagai pelaku bisnis, untuk memajukan kesejahteraan kedua negara.

“Dalam satu tahun terakhir, saya mencatat setidaknya sudah empat kali pemimpin kedua negara bertemu, termasuk pertemuan di Tiongkok dan di Indonesia,” jelasnya.

Seperti diketahui, kegiatan tersebut dibuka oleh Konjen RI Shanghai, Kenssy Dwi Ekaningsih. Selain menghadirkan Kepala BKPM, turut hadir sebagai narasumber Presiden Direktur UOB Bank Indonesia, Direktur Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, dan juga Kepala BKPMPT Provinsi Banten.

“Walaupun memiliki pertumbuhan yang menggembirakan, kerja sama investasi antara Tiongkok dan Indonesia masih jauh dari total potensi yang dimiliki kedua negara. Kami mendorong pertumbuhan realisasi investasi yang lebih tinggi dan mengundang lebih banyak lagi perusahaan Tiongkok di sektor-sektor strategis untuk hadir di Indonesia,” ujar Franky.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya