Sumber :
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id -
Skandal pertemuan petinggi PT Freeport Indonesia dengan Ketua DPR Setya Novanto menghebohkan publik Tanah Air belakangan ini. Namun, hal itu tidak membuat anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Masinto Pasaribu, terkejut.
Masinton mengatakan, dalam melanggengkan praktik bisnisnya di Indonesia, perusahaan asal Amerika Serikat itu sudah biasa melakukan lobi-lobi. Cara itu dilakukan sejak lama.
Masinton mengatakan, dalam melanggengkan praktik bisnisnya di Indonesia, perusahaan asal Amerika Serikat itu sudah biasa melakukan lobi-lobi. Cara itu dilakukan sejak lama.
Baca Juga :
Apa Kabar Divestasi Saham Freeport?
"PT Freeport dari mulai zaman Orde Baru hingga sekarang selalu mengandalkan lobi-lobi pada pejabat-pejabat tinggi Indonesia," kata Masinton kepada
VIVA.co.id,
Jumat, 20 November 2015
Masinton menegaskan bahwa pertemuan SN dengan bos Pt Freeport itu bukan hal baru. Sebab, sebelum-sebelumnya perusahaan tambang itu juga melakukannya.
"Baik pejabat tinggi, para politisi maupun para aparat, petinggi TNI Polri dari pusat sampai daerah. Ini hal yang bagi Freeport sering mereka lakukan," ujar Masinton.
Padahal, lanjut Masinton, cara bisnis dengan lobi, dan suap dilarang di negara mereka sendiri, Amerika Serikat. Oleh karena itu, dia meminta esensi dari pertemuan mereka dengan Setya Novanto harus dibuka ke publik karena berkaitan dengan perpanjangan kontrak Freeport di Indonesia.
"Proses di MKD untuk etikanya, kalau ada pelanggaran hukum di kepolisian atau KPK. Ini momentum mengevaluasi keberadaan Freeport," tutur Masinton.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"PT Freeport dari mulai zaman Orde Baru hingga sekarang selalu mengandalkan lobi-lobi pada pejabat-pejabat tinggi Indonesia," kata Masinton kepada