Penambahan Keamanan di Papua Ditolak

VIVAnews - Sekitar 30 mahasiswa asal Papua demonstrasi di depan Monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman Makassar, Senin 3 November 2008. Meroka menolak penambahan petugas keamanan di Papua.

Peluang Liverpool Gaet Xabi Alonso Mengecil

"Akhir Oktober kemarin, TNI kembali mengirim sekitar 6.000 personil ke Papua. Ini tentu membuat rakyat Papua makin bingung," kata koordinator aksi, Mepa

Mepa menilai, pemerintah mestinya tidak menambah personil keamanan. Alasannya, jumlah petugas keamanan di sana sudah banyak. Para mahasiswa mendesak pemerintah menghentikan cap separatis bagi aktivis di Papua. Menurut mereka, cap semacam itu hanyalah alasan bagi pemerintah untuk menambah kekuatan di wilayah itu.  "Kami bukan separatis. Kami hanya menuntut hak," kata Mepa.

Netizen Murka Disebut Suara Paslon 02 Nol: Mungkin Aku yang Dimaksud Angin Tak ber-KTP

Saat demo, mahasiswa juga menggelar teaterikal yang menceritakan kekejaman tentara kepada rakyat Papua. Enam mahasiswa menggunakan seragam tentara, kemudian menendang-nendang mahasiswa lain yang disimbolkan sebagai warga sipil.

"Begitulah potret yang terjadi pada masyarakat Papua selama ini. Mereka diintimadasi, dibunuh," kata demonstran, Damianus Kuri.

Pemudik Harus Hati-hati, Ada 19 Perlintasan Kereta Api di Brebes Tanpa Palang Pintu 

Menurut dia, perlakuan tentara kepada rakyat di Papua tetap keras hingga kini. Prilaku tentara itu, katanya, bertolak belakang dengan tujuan otonomi khusus di daerah itu.

Laporan: Zeena/Makassar

Sapi Albino Ko Muang Phet.

Thailand Prime Minister Welcomes Albino Buffalo to Government House

Thailand Prime Minister Srettha Thavisin welcomed an extraordinary visitor at his offices, an enormous white buffalo named Ko Muang Phet.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024