Sumber :
- Anwar Sadat
VIVA.co.id
- Manajemen Gojek yang menurunkan tarif dari Rp4000 menjadi Rp3000 per kilometer, menimbulkan kekecewaan bagi sebagian driver Gojek. Salah satunya Dika (35). Pria yang sudah 6 bulan menjalani profesi sebagai Driver Gojek ini menyayangkan keputusan sepihak manajemen.
"Kita sebagai driver merasa kecewa manajemen Gojek menurunkan tarif dengan sepihak. Kita jadi kayak enggak dianggap," kata Dika saat ditemui di pangkalan Gojek di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa 3 November 2015
Baca Juga :
Gojek Dapat Suntikan Dana Lagi Rp7 Triliun
"Kita sebagai driver merasa kecewa manajemen Gojek menurunkan tarif dengan sepihak. Kita jadi kayak enggak dianggap," kata Dika saat ditemui di pangkalan Gojek di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa 3 November 2015
Baca Juga :
Terseret Kereta 15 Meter, Driver Gojek Selamat
Dika menganggap manajemen Gojek tak memperlakukan Driver sebagai mitra, sebagimana yang selama ini diucapkan. Pasalnya, dalam menurunkan tarif manajemen Gojek tidak melibatkan para driver
"Kita dapat notifikasi hari Minggu (1 November 2015), dan langsung berlaku hari Senin (2 November 2015) kita enggak dikasih kesempatan untuk mengeluarkan pendapat. Seharusnya kalau perusahaan itu anggap kita sebagai mitra, ajak kita (driver) berunding, biar bagaimana pun kan kita yang tahu kondisi di lapangan," kata Dika.
Dika menuturkan jika dalam mengambil keputusan driver dilibatkan, maka mogok massal tidak akan terjadi.
"Coba kalau seandainya manajemen Gojek ajak kita berunding, misalnya dikumpulin perwakilan Gojek dari masing-masing wilayah dan diomongin bagaimana baiknya, pasti nggak akan sampai kayak begini (mogok massal)," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dika menganggap manajemen Gojek tak memperlakukan Driver sebagai mitra, sebagimana yang selama ini diucapkan. Pasalnya, dalam menurunkan tarif manajemen Gojek tidak melibatkan para driver