Pefindo: Investor Masih Khawatir Rupiah Kembali Turun

Rupiah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Nilai mata uang rupiah yang bergerak fluktuatif terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun menyebabkan investor cenderung wait and see (menanti dan mengawasi).

Analis Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Danan Dito mengatakan, investor akan menunggu sampai nilai mata uang garuda stabil, lantaran mereka khawatir nilai tukar rupiah akan turun lagi setelah sempat menguat dalam sepekan ini.

"Kemarin Rp13.400 sekarang sudah turun lagi menjadi Rp13.566 per dolar AS padahal pasar mengira bertahan di level Rp13.400. Sebenarnya investor mengharapkan stabil dulu di level Rp13.400 per dolar AS," ujarnya di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 13 Oktober 2015.

Dito juga mengatakan, rasa khawatir tersebut ditambah dengan langkah tidak pasti dari bank sentral AS atau The Fed. Spekulasi the Fed akan menaikkan suku bunga acuannya masih ada.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Jika The Fed menaikan suku bunga maka nilai tukar rupiah kembali menurun secara signifikan.

Ia menambahkan, Bank Indonesia bertanggung jawab atas pergerakan liar rupiah ini. Namum ia enggan menyebut BI gagal mengendalikan rupiah.

"Tidak juga, sebab pelurunya BI, yakni cadangan devisa, hanya tersisa US$101 miliar, dan nampaknya mereka menjaga tetap di atas US$100 miliar," ucapnya.

Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016