Bantu Warga Riau, Menkes Kirim Sejumlah Dokter Spesialis

Korban bencana kabut asap di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rony Muharrman
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Untuk membantu korban terdampak kabut asap di Riau, Menteri Kesehatan menginstruksikan sejumlah rumah sakit ikut melakukan penanganan.

Penjelasan Kapolda Riau Soal SP3 Karhutla Sisakan Pertanyaan
Ada tiga rumah sakit yang mengirimkan dokternya ke Riau, yakni Rumah Sakit Fatmawati Jakarta, Rumah Sakit M Jamil dan Rumah Sakit Adam Malik Medan.
DPR Pertanyakan SP3 atas Perusahaan Tersangka Pembakar Hutan

Menurut keterangan Dinas Kesehatan Provinsi Riau, tim medis tersebut terdiri dari dokter spesialis paru, spesialis anak, spesialis mata dan spesialis penyakit dalam. Termasuk juga beberapa orang tenaga perawat.

"Jumlah keseluruhannya tenaga kesehatan 15 orang. Rinciannya, tiga orang dokter spesialis paru, dua orang spesialis mata, tiga orang spesialis anak dan satu orang dokter spesialis anestesi. Ditambah lima orang perawat," ujar Kadiskes Riau, Andra Syafril, Sabtu 10 Oktober 2015.


Rencananya, lanjut Andra, tenaga medis tersebut akan berada di Riau selama 5 hari. Mereka akan disebar ke sejumlah daerah.


Sementara, tim yang telah datang kemarin siang bersama rombongan Menkes adalah dari RS Fatmawati, yang terdiri dari dua orang spesialis paru dan anak serta seorang perawat.


"Hari ini akan bertugas membantu di Puskesmas Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Mereka akan ada di Pos Kesehatan MTQ Pekanbaru. Selanjutnya, Senin mereka akan ke kabupaten Indragiri Hulu tepatnya ke Puskemas Pangkalan Kasai," ujarnya.


Sementara tim dari RS M Jamil Padang yang terdiri masing-masing satu orang spesialis paru, spesialis mata dan spesialis anak, ditempatkan di Kampar. Mereka sudah bertugas sejak kemarin.


Sementara tim dari RS Adam Malik Medan karena naik darat diperkirakan baru hari ini tiba di Pekanbaru. Mereka, kata Andra, akan diperbantukan di Pos Harapan Raya mulai hari ini.


"Tim dari Medan ini terdiri dari dokter spesialis Anestesi, paru, anak, mata dan penyakit dalam masing-masing satu orang dan empat perawat," kata dia.


Selain bantuan dari pemerintah, sejumlah perusahaan di Riau juga ikut berpartisipasi membantu warga. Seperti dilakukan PT Asian Agri. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Asian Agri memberikan dukungan berupa bantuan masker sebanyak 10.000 buah di DPRD Riau.


"Dampak asap tentu saja menjadi keprihatinan kita bersama. Karena itu, kami sangat mendukung inisiatif DPRD Riau membantu meringankan beban warga, melalui pemberian bantuan masker sebanyak 10.000 buah," ujar Head CSR Asian Asian Agri, Rafmen.


Sementara itu, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, Riau saat ini tidak membutuhkan bantuan pesawat water bombing. Karena titik api sudah berhasil diminimalisir, bahkan sudah nihil.


"Yang dibutuhkan adalah bantuan kemanusian, seperti tenaga kesehatan dan obat-obatan serta sejenisnya," jelas Edwar.


Sementara itu, menurut Dinas Kesehatan Riau, saat ini jumlah warga Riau yang terdata terkena penyakit dampak kabut asap sebanyak 63.497 orang. Rianciannya, 52.852 terkena ISPA, 914 pneumonia, 2.496 asma, 3.155 iritasi mata, dan 4.079 iritasi kulit. (one)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya