Muhammadiyah Larang Kader Temui PM Malaysia Soal Asap

Wakil Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin
Sumber :
  • Reuters/Bazuki Muhammad
VIVA.co.id - Pengurus Pusat Muhammadiyah melarang kadernya di Riau berangkat ke Malaysia untuk meminta bantuan agar pemerintah Negeri Jiran itu turut menangani bencana kabut asap di Riau dan sejumlah provinsi lain di Sumatera. 
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau telah menerima arahan dari Pimpinan Pusat di Jakarta agar mencegah kader menemui Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.
Tingkatkan Kerja sama, BSM dan Muhammadiyah Teken MoU

"Kita sudah mengkomunikasikan dengan PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah, PP Muhammadiyah menyarankan kita untuk mengurungkan niat menjumpai Perdana Menteri Malaysia terkait bencana kabut asap," kata Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau, Raja Ramli Ibrahim, melalui keterangan persnya kepada VIVA.co.id pada Rabu, 7 Oktober 2015.
Muhammadiyah: Teroris Musuh Bersama yang Perlu Diberantas

Pimpinan Pusat Muhammadiyah manganjurkan menggunakan cara lain, misal, mengirimkan surat untuk meminta pemadaman dan bantuan kemanusiaan.

Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Riau, Jon Hendri Hasan, mengatakan hal senada. Ia membenarkan tiga kader Pemuda Muhammadiyah yang hendak berangkat ke Malaysia dilarang Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

"Pimpinan pusat telah berkomunikasi dengan pimpinan wilayah Provinsi  Riau, yang intinya menyarankan tidak berangkat,” kata Jon.

Jayus, Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Kesehatan Masyarakat Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Riau, yang berencana berangkat ke Jakarta bersama dua rekannya mengaku kecewa dengan sikap Pusat.

"Kami sudah mendapatkan informasi tersebut, PP Muhammadiyah menyarankan kita tidak berangkat. Kita sami’na wa ato’na (ikut dan patuh) saja, kita akan melakukan langkah-langkah lain," ujar dia.

Jayus menambahkah, dia beserta dua rekannya yang akan berangkat ke Malaysia, Infa Wilindaya dan Assyari Abdullah, meminta maaf kepada seluruh masyarakat Riau yang menaruh harapan besar terhadap langkah yang akan mereka lakukan.

"Kami bertiga meminta maaf kepada seluruh masyarakat, karena tidak jadi berangkat meminta bantuan kepada negeri Malaysia terkait masalah kabut asap ini. Tapi kita tidak berhenti di sini, kita masih melakukan upaya-upaya lain, kami mohon doa restu dari seluruh masyarakat," ujarnya.

Kini mereka mengupayakan pertemuan dengan Pemuda Muhammadiyah se-Sumatera di Pekanbaru, Riau. Ia juga melemparkan wacana Berjemaah Melawan Asap dalam pertemuan yang diagendakan dalam waktu dekat itu. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya