Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini di Bursa Efek Indonesia berpeluang mengalami penguatan lanjutan terutama dukungan dari penguatan rupiah yang diperkirakan akan berlanjut meskipun pasar mewaspadai aksi ambil untung jangka pendek.
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Analis First Asia Capital, David N Sutyanto, memperkirakan IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dengan support (batas bawah) di 4.420 dan resistance (batas atas) di 4.510 cenderung menguat.
David menjelaskan, aksi beli kembali berlanjut pada perdagangan kemarin menyusul menguatnya kembali nilai tukar rupiah atas dolar AS dan sentimen positif dari pergerakan bursa global.
IHSG kemarin ditutup menguat 102,08 poin (2,35 persen) di 4 445,781. Sedangkan nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin menguat 1,5 persen di Rp14.382 (kurs Jisdor). "Ini merupakan penguatan harian terbesar sejak Mei 2012," tuturnya, Rabu 7 Oktober 2015.
Penguatan rupiah atas dolar AS dan kenaikan IHSG dalam dua hari perdagangan terakhir mengindikasikan masuknya kembali pemodal asing ke aset berdenominasi rupiah. Di pasar saham pembelian bersih asing kemarin mencapai Rp844.83 miliar.
Aksi beli terutama melanda sejumlah saham berkapitalisasi besar yang bergerak di perbankan, otomotif, dan telekomunikasi. Seiring dengan aksi beli pemodal, nilai transaksi di Pasar Reguler meningkat signifikan mencapai Rp6,12 triliun, jauh di atas rata-rata harian tahun ini yang hanya Rp4,36 triliun.
Sementara tadi malam bursa saham global bergerak bervariasi. Indeks Eurostoxx di zona Euro menguat 0,93 persen di 3.220,09. Di Wall Street indeks DJIA menguat tipis 0,08 persen di 16.790,19. Sedangkan indeks S&P dan Nasdaq masing-masing melemah 0,36 persen dan 0,69 persen di 1.979,92 dan 4.748,36.
"Koreksi terutama dipicu tekanan jual saham bioteknologi. Secara keseluruhan pasar bergerak konsolidasi setelah dua hari perdagangan rally. Pelaku pasar menanti rilis laba kuartal tiga sejumlah emiten sektoral yang dimulai pekan depan. Harga minyak mentah tadi malam melonjak 4,9 persen di US$48,53 per barrel memicu kenaikan saham berbasiskan energi dan komoditas," ujar dia. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
IHSG kemarin ditutup menguat 102,08 poin (2,35 persen) di 4 445,781. Sedangkan nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin menguat 1,5 persen di Rp14.382 (kurs Jisdor). "Ini merupakan penguatan harian terbesar sejak Mei 2012," tuturnya, Rabu 7 Oktober 2015.