- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA.co.id - Meski Presiden Joko Widodo belum mengumumkan apakah akan kembali menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun Kementerian ESDM mengaku tengah mengkaji penghapusan pajak untuk BBM sebagai solusi alternatif.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai penghapusan pajak BBM bukan sebagai prioritas utama, akan tetapi rencana ini masih dalam tahap pengkajian.
"Kalau dihapuskan enggak boleh lah, (pajak BBM) enggak dihapus, repot kalau dihapuskan, nanti sedang dipikirkan," ujar Bambang di gedung DPR, Jakarta, Selasa 6 Oktober 2015.
Meski begitu, Bambang menjelaskan, apapun keputusan tentang BBM ini kembali diserahkan kepada Presiden Jokowi, termasuk apakah BBM diturunkan atau hanya pajak BBM saja yang dihapuskan.
"Nanti saja tunggu pengumuman pemerintah, dalam waktu sesingkat-singkatnya," katanya
Menurut Bambang, dalam permasalahan ini, pihaknya juga akan memberikan stimulus yang benar-benar dibutuhkan untuk kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
"Peranan bensin khususnya premium sebenarnya valuenya kecil, jauh di bawah harga beras. Jadi lebih baik kita jaga inflasi dari pada memikirkan harga premium. Jadi, kita pikirkan dulu mengenai opsi-opsi itu," ujarnya
Dalam permasalahan harga BBM, Kementerian ESDM menilai ada dua pajak yang saat ini masih membebani BBM, yakni Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). Selain itu, saat ini PPN sebesar 10 persen, sedangkan PBBKB rata-rata 5 persen.
Dengan begitu, sebagai upaya yang dapat mempercepat pertumbuhan laju ekonomi Indonesia, saat itu PT Pertamina Persero menyarankan memangkas sementara pungutan pajak agar penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) dapat berjalan maksimal.
Sering Gonta-ganti Bensin, Bahaya Tidak?
Kebanyakan konsumen malas antre, jadi pakai bensin seadanya.
