Pentagon Akui Serangan Udara AS Hantam Rumah Sakit

Dokter Lintas Batas (MSF) merawat korban luka di RS Al Shifa
Sumber :
  • Samantha Maurin/MSF
VIVA.co.id
AS Peringatkan Warganya Agar Berhati-hati di Thailand
- Serangan udara yang dilakukan oleh Amerika Serikat di Afghanistan pada Sabtu, 3 Oktober 2015, ternyata menghantam sebuah rumah sakit yang dikelola oleh
Medicins Sans Frontieres
Reimburse Pakistan US$300 Juta Ditolak Pentagon
( MSF
Ford Mustang Rp1,6 miliar, di IIMS Diskon Rp50 Juta
/Dokter Lintas Batas). Akibat serangan tersebut 22 pasien dan staf MSF
tewas.


Setelah sempat membantahnya, Pentagon akhirnya mengakui hal tersebut. Melalui rilis yang diterima oleh
VIVA.co.id
, Selasa, 6 Oktober 2015, Christopher Stokes, Direktur MSF menyampaikan pengakuan Pentagon. 


"Hari ini pemerintah AS telah mengakui bahwa serangan udara mereka telah menghantam rumah sakit kami di Kunduz dan menewaskan 22 orang pasien dan staf
MSF
. Deskripsi mereka tentang serangan tersebut masih terus berubah – dari ‘
collateral damage’
atau efek bawaan yang tidak diinginkan, insiden tragis, dan kini tampak berupaya menyerahkan tanggung jawab ke pemerintah Afganistan," tulis Christopher dalam pernyataannya.


Melalui surat pernyataan itu, Christopher tetap menuntut pemerintah AS bertanggung jawab atas aksi pemboman tersebut.


"Kenyataannya adalah AS telah menjatuhkan bom. Bom AS tersebut menghantam sebuah rumah sakit besar yang penuh dengan pasien luka-luka dan staf
MSF
. Militer AS tetap harus bertanggung jawab atas target yang terkena, meskipun mereka adalah bagian dari koalisi," ujar Christopher.


Kata Christopher, dengan adanya perbedaan pernyataan antara AS dan Afganistan tentang kejadian yang sebenarnya, adanya investigasi independen yang transparan semakin penting untuk dilakukan.


Stokes menegaskan, tidak ada justifikasi apa pun yang dapat membenarkan serangan mengerikan tersebut. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya