Cegah Pembakaran Hutan, Intelijen TNI Bisa Dilibatkan

Petugas pemadam kebakaran lahan
Sumber :
  • ANTARA FOTO
VIVA.co.id - Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI harus dilibatkan dalam upaya mencegah pembakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kabut asap di sejumlah daerah.
Begini Cara TNI Ungkap Testimoni Freddy Budiman

Peneliti militer dan intelijen Universitas Indonesia Ridlwan Habib mengatakan, pelibatan Bais dalam pencegahan pembakaran hutan dan lahan akan lebih efektif. Pasalnya, Bais bertanggung jawab langsung kepada Panglima TNI dan memiliki struktur intelijen sampai tingkat komando resor militer (korem) atau setingkat kota/kabupaten.
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?

Intelijen Bais juga dapat menginventarisasi hutan dan lahan yang berpotensi dibakar sehingga aparat dapat mencegah pembakaran sejak dini.
Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau

“Data lahan yang potensial akan dibakar, siapa yang memerintahkan, orang-orang yang bisa disuruh, dan lain-lain, bisa dicatat lebih dulu oleh intelijen TNI di lapangan dan segera dilaporkan kepada pimpinan,” kata Ridlwan melalui keterangan tertulis kepada VIVA.co.id, Senin, 5 September 2015.

Alasan kedua adalah memperluas partisipasi TNI dalam mengatasi permasalahan masyarakat, terutama perkara yang berpotensi mengganggu hubungan antarnegara, seperti kabut asap yang sampai menyebar ke Malaysia dan Singapura. Struktur dan aparat TNI yang sampai ke tingkat desa dapat diberdayakan tidak hanya untuk penanggulangan, tetapi yang lebih penting ialah pencegahan.

"Jadi, tidak hanya memadamkan setelah terbakar tapi dicegah dulu,” ujarnya menambahkan.

Dengan data akurat, aparat bisa melakukan antisipasi sebelum lahan benar-benar dibakar. Misalnya, dengan patroli gabungan bersama polisi atau penggalangan berupa penyuluhan bahaya pembakaran hutan di kampung-kampung sekitar lahan.

“Intelijen TNI terlatih mengumpulkan data untuk operasi tempur, tidak ada salahnya mengumpulkan data untuk operasi anti-pembakaran hutan."

Mengutip data Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) pada 2013, ada 117 perusahaan yang dicatat sebagai pelaku pembakaran lahan di Riau. Berdasarkan data BNPB, akibat kebakaran hutan dan kabut asap, kerugian negara mencapai Rp20 triliun.

“Bencana kabut asap ini juga bagian dari tugas TNI untuk mengatasinya, yakni misi operasi militer selain perang atau (OMSP),” ujarnya.

Namun, jika intelijen TNI dilibatkan lebih awal, kebakaran hutan bisa dicegah. Para calon pelaku juga pasti takut jika patroli rutin TNI dikerahkan lebih awal di lahan-lahan yang potensial untuk dibakar.

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya