- ANTARA FOTO/Rony Muharrman
VIVA.co.id - Massa Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera) sempat menyurati Perdana Menteri Malaysia, meminta bantuan penanganan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau. Minggu, 4 Oktober 2015, massa Ampera menggelar aksi unjuk rasa. Dan ada pocong di aksi unjuk rasa tersebut.
Kali ini mereka melakukan aksi teatrikal memprotes sikap Presiden Joko Widodo. Mereka menilai, presiden lamban mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang melanda Sumatera dan Kalimantan.
Tak itu saja, para demonstran juga membawa spanduk besar yang isinya menuding sejumlah perusahaan di Riau sebagai perusak lingkungan.
"Mereka harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan di Riau," ujar Ketua Ampera Riau, Hendri Marhadi kepada VIVA.co.id.
Dalam aksi diam ini mereka menyatakan tiga tuntutan. Selain meminta sejumlah perusahaan bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan di Riau, Ampera juga mendesak pemerintah serius mengatasi kabut asap.
"Ampera mengingatkan agar Jokowi jangan PHP (pemberi harapan palsu) dan Omdo (omong doang) tentang penanggulangan asap di Riau," tegasnya.
Dan ketiga, mereka menyatakan terimakasih kepada pihak TNI dan Polri yang sudah bertuku lumus memadamkan titik api.
Dalam aksi tersebut, para demonstran juga memperagakan pocong sebagai bentuk lambatnya pemerintah Indonesia beraksi memadamkan api. (ren)
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
Di sejumlah wilayah Sumatera kini mulai terjadi kebakaran hutan lagi.
