Oknum Polisi di Palembang Ancam Tembak Wartawan

Ilustrasi/Pistol polisi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Aiptu Ibnu Umar, oknum Polisi yang bertugas sebagai anggota Babinkamtibmas di Polsek Seberang Ulu 1, Palembang, mengancam akan menembak Hasandri Agustiawan (39), seorang jurnalis media lokal di Palembang, Sumatera Selatan.

Sandri, yang merasa terancam dengan ulah oknum polisi tersebut, langsung membuat laporan ke Polresta Palembang, Minggu 4 Oktober 2015. Menurut korban Sandri, kejadian tersebut berlangsung di Kompleks Silaberanti Indah, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang.

Kabur saat Disidang, Napi Narkoba Ditangkap di Rumah Istri

Sandri bercerita, awal mula masalah dipicu cekcok mulut antara dia dengan isteri pelaku, yang diketahui bernama Epi. "Setiap malam rumah saya dilempar telur. Saya tidak tahu maksud dan tujuannya apa. Nah, tadi malam, saya melihat Epi isteri Polisi itu yang lempar, jelas langsung saya tegur," kata Sandri saat melapor.

Saat berupaya menanyakan apa yang dilakukan Epi, tiba-tiba ibu bhayangkari tersebut langsung memaki korban serta memanggil anak dan suaminya. "Istrinya bilang saya ini wartawan gadungan dan tukang peras. Padahal ini tidak ada hubungan dengan pekerjaan saya. Lalu, suaminya langsung keluar dan mengancam akan menembak saya," ujar Wakil Redaktur Pelaksana koran Beritapagi tersebut.

Tak sampai disitu, menurut Sandri, ia juga sempat didorong istri dan pelaku bersama anaknya. "Saya dipaksa keluar dari pekarangan rumah. Tetap saya tidak mau, saya ditarik dan didorong. Saya hanya takut dengan keselamatan anak istri saya. Karena berulang kali mereka mengancam akan membunuh saya dalam bulan ini," kata Sandri.

Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede membenarkan kalau saat ini pihaknya telah menerima pengaduan korban yang tertuang dalam laporan polisi nomor LP/B- 2201/X/2015/Sumsel/Resta.

"Laporan ke kita sudah diterima dan terkait persoalan tindak pidana yang dilaporkan juga akan segera kita tindaklanjuti," singkat Kasat.

Terpisah, Kapolsek Seberang Ulu (SU) I Palembang Kompol Suhardiman membenarkan bahwa terlapor adalah anggota Polsek SU I, yang bertugas sebagai anggota Babinkamtibmas.

"Betul anggota saya dan tidak masalah wartawan tersebut melapor masalah pengeroyokan itu, anggota saya juga sudah membuat laporan. Nanti kita lihat saja kebenarannya," tutup Kapolsek.

Reaksi PWI

Ujung Maut Masalah Pelik Polisi

Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel, Oktav Riyadi, sangat menyesalkan adanya peristiwa tersebut, apalagi sampai harus menghina profesi wartawan. Seharusnya jika ribut, tak perlu menghina profesi, karena dapat diselesaikan secara baik-baik.

"Tapi jika cara kekeluargaan juga tak dapat selesai, jadi bisa diproses dengan hukum saja jangan sampai menghina profesi. Bahkan, profesi wartawan itu sungguh mulia, Presiden RI Joko Widodo saja membutuhkan wartawan," kata Oktav.

Telebih, sambung Oktav, yang menghina ini seorang oknum polisi yang diketahui menjabat sebagai Babin Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang bertugas di Mapolsek Seberang Ulu (SU) I Palembang, sehingga sangat tidak sesuai dengan jabatannya tersebut.

"Seharusnya itu memberi contoh yang baik terhadap masyarakat, kalau sudah begitu langsung dicopot saja dari jabatannya, karena berita yang ditulis wartawan itu tidak pernah berbohong. Kapolri saja percaya dengan wartawan, apalagi Kapolda Sumsel," tutur Oktav. (ren)

Granat tangan ditemukan di Palembang.

Cerita Asep, Temukan Granat Aktif Malah Dicuci

Setelah dicuci, granat aktif itu digantung dipohon dalam plastik.

img_title
VIVA.co.id
9 April 2016