Ini Dugaan Alasan Pelaku Habisi Nyawa Putri dengan Keji

Putri Nur Fauziah
Sumber :
  • Ist.

VIVA.co.id - Kasus pembunuhan dengan cara keji kembali menimpa seorang bocah tak berdosa. Belakangan diketahui, korban yang bernasib nahas itu adalah Putri Nur Fauziah, gadis kecil yang usianya baru sembilan tahun.

Kasus ini terungkap setelah salah seorang warga menemukan jasad anak malang ini di dalam sebuah kardus yang diikat tali dekat tempat sampah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Saat kardus itu dibuka, jasadnya ditemukan dalam kondisi kaki tertekuk dan tangan terikat.

Kuat dugaan bocah berambut sebahu ini mengalami serangkaian penyiksaan yang cukup berat sebelum akhirnya tewas dengan cara tragis. Ini dipastikan tim penyidik saat menemukan Putri dalam kondisi tangan dan kaki terikat, mulut dilakban. Tak hanya itu, polisi juga menemukan adanya luka cekik di leher, lebam di sekujur tubuh, dan dipastikan pelaku juga memperkosa korban.

Menanggapi hal tersebut, Psikolog Universitas Pancasila, Aully Grashinta yakin, cara sadis itu sengaja dilakukan pelaku untuk menutupi aksi kejinya.

"Biasanya ya karena ada rasa takut ketahuan kalau si korban dibiarkan hidup. Ia (pelaku) tau risikonya kalau si korban dibiarkan hidup. Jadi cara yang paling mudah ya dibunuh," ujarnya kepada VIVA.co.id, Sabtu 3 Oktober 2015.

Namun demikian, hal itu mesti diselidiki terlebih dahulu apakah korban meninggal lalu diperkosa, atau diperkosa dulu lalu dibunuh.

"Sebab pada beberapa kasus ada kelainan jiwa yang membuat seseorang juga memilih memperkosa korban yang sudha meninggal. Tapi kalau diperkosa dulu baru dibunuh, ada kemungkinan si pelaku tidak mau aksinya diketahui orang atau malah secara tak sengaja menyebabkan korban meninggal saat terjadi perkosaan," ucap wanita yang akrab disapa Shinta tersebut.

Jika memang motif pembunuhan ini hanyaa karena kepuasan seksual, lanjut Shinta, pelaku kemungkinan memiliki kelainan.
     
"Intinya orang ini begitu sadis sehingga tega menghabisi nyawa anak kecil hanya untuk kepuasan seksual jika memang itu motifnya. Karena ini anak di bawah umur biasanya tidak berdaya untuk melawan orang dewasa, jadi perlakuan agresif orang dewasa sangat mungkin menyebabkan mereka terluka bahkan tewas," bebernya.

Bocah Telantar di Trotoar, Diduga Korban Perkosaan

"Perlu alasan yang cukup kuat sehingga pelaku memutuskan untuk membunuh korbannya."

Selanjutnya>>> Buru pembunuh Putri...

Cara Bentengi Anak dari Konten Negatif Media Sosial



Buru pembunuh Putri

Sementara itu, Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya membentuk dua tim untuk menyelidiki dan memburu pelaku pembunuhan keji terhadap Putri Nur Fauziah.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti mengatakan, dua tim tersebut nantinya akan dibagi untuk menyelidiki kasus ini. Satu tim menyisir lokasi korban dibuang dan dipimpin langsung oleh Krishna Murti.

"Satu tim lagi menyisir lokasi hilangnya korban dipimmpin AKBP Herry Heryawan (Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro)," kata Krishna.

Penyisiran di lokasi dilakukan untuk mengumpulkan bukti-bukti, sekaligus menelusuri jejak pelaku pembunuhan. Dari hasil penyisiran dan olah TKP ini diharapkan polisi bisa melakukan analisa-analisa kasus, untuk mengetahui pelaku pembunuhan dan motifnya.

"Tapi kami masih pelan-pelan memeriksanya. Sebab masih berduka," kata Krishna. Krishna menambahkan, orangtua korban pun sudah dimintai keterangan. Selain itu, Ayah korban akan dibawa untuk menyisir Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Guru Pencubit Anak Tentara Divonis 6 Bulan Percobaan

Guru Pencubit Anak Tentara Divonis 6 Bulan Percobaan

Dia tetap diwajibkan membayar denda Rp250 ribu.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016