VIVA.co.id - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya masih terus mengidentifikasi jemaah haji Indonesia korban tragedi Mina.
Sampai saat ini, Senin 28 September 2015 masih ada 82 jemaah yang masih hilang. Abdul berharap publik bersabar dalam mengetahui korban, sebab proses identifikasi membutuhkan waktu yang lama.
"Kami telah melakukan kegiatan untuk identifikasi korban yang terjadi di Mina baik yang wafat atau sakit dan memerlukan waktu," kata Abdul dalam konferensi pers di Arab Saudi, Senin 28 September 2015.
Kata Abdul, pihaknya baru mendapat akses penuh dari Pemerintah Arab Saudi untuk mengidentifikasi korban, dua hari lalu.
[Lihat ]
"Karena pemerintah Saudi dalam penanganan korban lebih memprioritaskan kepada korban secara cepat supaya korban bisa ditangani," kata Abdul.
Di Arab Saudi, kata Abdul, jemaah yang meninggal dunia dikumpulkan di suatu tempat yang tersentral. Di sanalah pihak otoritas Pemerintah Indonesia mengidentifikasi jenazah hanya dengan menggunakan foto.
"Foto tersebut tidak disertai dengan identitas atau instrumen yang bisa menjadikan kita mengenali korban. Sehingga diperlukan waktu," ujar Abdul.
Selain itu, mereka juga terus mencari jemaah haji yang dirawat di rumah sakit dan yang sampai kini masih hilang. (ase)