- Arabnews.com
VIVA.co.id - Setidaknya 65 jemaah haji dilaporkan tewas setelah sebuah crane raksasa jatuh di Masjidil Haram, Makkah. Hingga saat ini belum ada keterangan resmi mengenai ada tidaknya jemaah Indonesia yang jadi korban tewas dalam musibah ini.
Dirjen Haji, Abdul Djamil saat dimintai keterangan oleh tvOne mengaku belum mendapat data pasti mengenai ada tidaknya korban asal Indonesia. Namun ia menegaskan bahwa pihaknya kini telah bergerak cepat untuk mengumpulkan informasi.
"Saya sedang ada di Madinah untuk mengurus pemberangkatan haji dari Madinah ke Makkah. Tapi saya minta semua tim bergerak cepat untuk mengecek ke rumah sakit tempat korban," kata Abdul Djamil.
Selain itu, menurut Djamil, pihaknya juga telah mengirim tim untuk mendatangi lokasi kejadian untuk mengumpulkan semua informasi. "Kami saat ini tengah berusaha untuk mencari data ada tidaknya korban jamaah Indonesia," katanya.
Lebih lanjut, Djamil mengatakan bahwa sebenarnya cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang dan badai pasir menjadi fenomena alam yang biasa terjadi sebelum musim gugur di Makkah.
"Hujan deras, angin kencang dan badai pasir biasa terjadi sebelum musim gugur datang. Dan kami memang diminta untuk tetap waspada," kata Djamil.
Hingga beritan ini diturunkan, beredar kabar jika ada satu jamaah haji asal Indonesia tewas menyusul musibah ini. Namun Djamil masih belum berani memastikan.
Keluarga Korban Crane Menanti Janji Arab Saudi
Kloter satu jemaah haji mau berangkat, janji Raja Saudi belum lunas
