Pertemuan Setya Novanto dan Donald Trump Dipersoalkan

Ketua DPR Setya Novanto saat menghadiri kampanye Donald Trump.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson

VIVA.co.id - Kehadiran Ketua DPR Setya Novanto dan Fadli Zon dalam konferensi pers Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menjadi kontroversi di Tanah Air. Sejumlah anggota DPR menganggap tindakan itu melanggar kode etik.

Menurut Anggota Fraksi PDIP Diah Pitaloka, kehadiran dua pimpinan DPR dalam acara tersebut dapat memunculkan politisasi dari Donald Trump bahwa Indonesia di belakangnya.

"Dalam Pasal 292 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib mengenai kode etik disebutkan bahwa setiap anggota selama menjalankan tugasnya untuk menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibiltas DPR," kata Diah dalam jumpa pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 5 September 2015.

Menurutnya, dalam pasal 292 peraturan DPR RI tentang tata tertib kode etik, bahwa setiap anggota dalam menjalankan tugasnya harus menjaga martabat kehormatan citra dan kredibilitas DPR.

"Apalagi dalam hal ini mereka bukan hanya sebagai anggota DPR tapi juga menjabat sebagai pimpinan DPR RI," kata Diah.

Kehadiran dua pimpinan lembaga itu dalam rangka sidang 4th world conference of speakers I ter parliamentary union di new York. Namun di luar agenda tersebut mereka juga hadir dalam konferensi pers calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik.

Hollande Sebut Trump Memuakkan

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya, membantah pertemuan tersebut sebagai pertemuan politik. Menurut dia, pertemuan Trump dengan Setya Novanto hanya pertemuan persahabatan.

Saat itu, Setya dan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, diundang Trump ke kantornya di Trump Tower, New York.

Tantowi mengatakan, undangan itu digunakan Setya untuk menyampaikan ucapan terima kasih, karena telah berinvestasi di Indonesia. Trump diketahui memiliki proyek properti di Jawa Barat dan Bali.

"Di saat seperti ini (ekonomi melemah), investasi yang masuk harus disyukuri,” ujar kolega Setya Novanto di Partai Golkar tersebut. (asp)

Donald Trump Stres Dengar Tangis Bayi Saat Pidato
Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

50 Ahli Keamanan AS Tolak Pilih Trump

Trump sebut mereka elite kalah yang masih ingin berkuasa.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016