Terbebani Ketidakpastian Suku Bunga AS, Wall Street Melemah

Pialang tengah bekerja di lantai Bursa Efek New York
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Indeks saham utama Amerika Serikat, ditutup melemah pada akhir perdagangan Jumat waktu New York, menyusul ketidakpastian kenaikan suku bunga Federal Reserve dan pertumbuhan ekonomi China yang terus membebani.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Seperti dikutip dari laman CNBC, Sabtu 5 September 2015, pasar saham China untuk hari kedua tutup karena libur nasional.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan mendekati 27,5.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir melemah 272,38 poin (1,66 persen) ke level 16.102, dengan saham DuPont yang memimpin penurunan saham.

Sementara itu, indeks S&P 500 turun 29,9 poin (1,53 persen) ke level 1.921,23, dipimpin oleh saham bahan bangunan.

Ada pun indeks Nasdaq melemah 49,58 poin (1,05 persen) ke level 4.683,92.

Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York, hampir mencapai 848 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 3,2 miliar unit saham.

Laporan nonfarm payroll pada Agustus, hanya menciptakan 173 ribu lapangan pekerjaan, jauh di bawah perkiraan sebelumnya sebanyak 220 ribu pekerjaan.

Tingkat pengangguran pada Agustus, turun lebih dari yang diperkirakan sebelumnya, menjadi 5,1 persen, sedangkan rata-rata upah per jam naik 0,3 persen di atas perkiraan sebelumnya.

Beberapa analis menuturkan, penurunan pengangguran dan kenaikan upah bisa menjadi indikasi kuat The Fed akan menaikkan suku bunganya.

Namun, laporan lapangan pekerjaan nonfarm yang di bawah ekspektasi sebelumnya dianggap juga bisa mengubah kebijakan moneter yang akan diputuskan The Fed. Analis menilai, The Fed masih akan menunda kenaikan suku bunganya.

Nilai tukar mata uang dolar melemah terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi sedikit menurun menjadi 2,13 persen. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya