Fiji Minta Bantuan RI Atasi Perubahan Iklim

Pertemuan JMC Fiji-Indonesia di Suva, Fiji
Sumber :
  • www.kemenlu.go.id

VIVA.co.id - Sebagai negara kepulauan, Indonesia dan Fiji sama-sama menghadapi masalah perubahan iklim. Fiji pun meminta bantuan kepada RI untuk bantuan kapasitas teknis, dalam upaya mengatasi perubahan iklim tersebut.
 
Demikian disampikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, RI, Arrmanatha Nasir pada saat konperensi pers mingguan, pada Jumat 4 September 2015, di kantor Kementerian Luar Negeri, Kawasan Pejambon, Jakarta Pusat.

RI Tunggu Konfirmasi Jepang Terkait Bantuan Fiji

Permintaan itu pun disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Fiji, Ratu Inoke Kabuabola, ketika Pertemuan bertajuk Joint Ministerial Committee (JMC).
 
“Pertemuan tersebut, merupakan implementasi dari Development Cooperation Agreement yang ditandatangani tahun 2011, sehingga mereka tiap tahun akan melakukan pertemuan JMC. Tahun depan pertemuan JMC akan dilakukan di Indonesia,” ujar Arrmantha.
 
Kemudian, lanjut Arrmantha, beberapa isu yang jadi pembahsan pada saat pertemuan itu adalah terkait upaya peningkatan hubungan perdagangan dan investasi kedua negara.

Fiji, kata diplomat yang akrab disapa Tata itu berpotensi dalam bisnis di wilayah pasifik. “Jadi, potensi meningkatkan perdagangan ke sana cukup besar,” ujar Arrmantha.
 
Selain itu, Fiji pun memandang Indonesia sebagai pintu masuk Ke ASEAN dan negara-negara Asia lainnya. Pertemuan itu juga dibahas pula upaya untuk meningkatkan demokrasi di kawasan.
 
Indonesia, Arrmantha menambahkan, memberikan bantuan kapasitas kepada Fiji, terutama untuk meningkatkan kemampuan SNI, terkait dengan pengeolaan hasil-hasil produk seperti kelapa.
 
Sementara itu, Indonesia yang masuk ke Fiji dengan ekspor seperti otomotif, tekstil, garmen, kertas dan makanan. Disepakati bahwa perdagangan dan investasi harus melalui Business to Business.
 
“Sehingga, akan mendorong akan ada kesepakatan untuk mendorong pengusaha Fiji ke Indonesia,” kata Arrmanatha.
 
Menlu Fiji juga mengatakan, keinginannya untuk menjadikan Indonesia sebagi sumber pasokan alternatif, yang mana saat ini Indonesia belum menjadi pasokan utama Fiji.
 
“Mereka akan ambil produk-produk Indonesia sebagai alternatif dari yang saat ini ada. Untuk itu kita sadari bersama, hambatannya itu adalah konektivitas, maka sepakat kita tingkatkan konektifitas termasuk kemungkinan-kemungkinan apakah ada penerbangan Fiji ke Indonesia dan sebaliknya,” kata Arrmantha. (asp)

RI Bagi Pengalaman Kelola Pemerintahan dengan Negara MSG
Sejumlah bangunan yang rusak akibat serangan badai Winston di Kepulauan Fiji, Minggu, 21 Februari 2016.

Korban Tewas Badai Winston di Fiji Jadi 29 Orang

Ribuan warga kehilangan rumah akibat angin dan hujan yang dahsyat.

img_title
VIVA.co.id
23 Februari 2016