Dolar Melambung, Penjaja 'Valas' di Jalan Tersandung

Ilustrasi mata uang.
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga

VIVA.co.id - Melambungnya nilai dolar terhadap rupiah ternyata tak memberi manfaat kepada di jalanan. Akibatnya sebagian pedagang mulai gulung tikar lantaran minimnya warga yang menukarkan uang asing.

Di ruas jalan Kwitang, Jakarta Pusat, misalnya. Kini jumlah penjaja jasa penukar uang asing ini berkurang drastis. Setidaknya dari sembilan pedagang, kini hanya menyisakan lima orang yang bertahan.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Baca Juga:

"Yang menukar dolar semakin sedikit (sejak naik).  Mungkin yang megang dolar lagi nunggu sampai posisinya Rp15 ribu," ujar Yani, salah seorang , Jumat 4 September 2015.

Pria yang telah menggeluti bisnis ini sejak 1998 ini mengaku sepinya penukar dolar menyebabkan jumlah pedagang valas di pinggir jalan merosot drastis. Satu demi satu akhirnya gulung tikar dan beralih ke profesi lain.

Baca Juga:

"Saya tidak ikut berhenti, soalnya mau jual apa, saya bingung Mas. Kondisi saya sulit, saya bertahan saja tetap menjalani pekerjaan saya ini," katanya.

Menurut Yani, kondisi ini berbeda dengan tahun 1998. Kala itu, lonjakan dolar ikut memberi dampak positif bagi mereka.

"Kini beda banget dengan waktu tahun 1998. Sekarang sudah sepi, seminggu ini pajang plang doank, nggak ada yang mampir," katanya.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016