Polisi Thailand Kembali Tangkap Tersangka Pembom Kuil Erawan

Barang bukti bahan pembuat bom yang ditemukan polisi Bangkok
Sumber :
  • REUTERS/Thai Police/Handout via Reuters
VIVA.co.id -
40 Juta Pemilih Akan Ikut Referendum di Thailand Hari Ini
Otoritas Thailand mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menangkap pelaku utama pembom Kuil Erawan di Bangkok pada 17 Agustus 2015 lalu, yang menewaskan 20 orang.

AS Peringatkan Warganya Agar Berhati-hati di Thailand

Penangkapan tersebut merupakan yang kedua, setelah polisi mencokok tersangka lainnya di sebuah apartemen di pusat kota Bangkok. Kedua tersangka tersebut merupakan warga asing.
Bocah 8 Tahun Ditahan Hanya karena Robek Poster Referendum


Dilansir
Yahoo News,
Selasa, 1 September 2015, Perdana Menteri Bangkok Prayuth Chan-ocha menyebutkan bahwa pihaknya menahan seorang warga asing yang dipercaya merupakan pelaku utama serangan teroris terburuk di negaranya.


Tersangka dibekuk polisi saat mencoba menyeberang dari Thailand ke Kamboja. Dia memiliki ciri-ciri serupa dengan pria yang terekam CCTV tengah meletakkan bom pipa di bawah bangku Kuil Erawan.


Penangkapan kedua itu memperlihatkan keseriusan Bangkok mengungkapkan alasan di balik pemboman yang terjadi di rumah ibadah pemeluk agama Budha tersebut.


Sebelumnya, Sabtu lalu, Junta juga berhasil meringkus seorang warga asing di sebuah apartemen di Bangkok. Mereka menyebutkan di lokasi penangkapan ditemukan peralatan perakitan bom serta paspor palsu.


Pria asing yang ditangkap Sabtu lalu memiliki paspor Turki serta setumpuk paspor Turki yang masih kosong. Sementara wanita Thailand yang menyewakan apartemen kepada pria asing tersebut diketahui menikah dengan pria berkebangsaan Turki.


PM Prayuth mengungkapkan kedua tersangka kemungkinan memiliki kaitan dengan etnis Uighurs yang berusaha melepaskan diri dari tekanan di Tiongkok dan menuju Turki, dimana kelompok tersebut kembali menyusun kekuatan.


Selain itu, polisi Thailand juga mengatakan telah memiliki surat izin penangkapan bagi tiga orang tersangka lainnya. Salah satu di antaranya diketahui berkebangsaan Turki.


Mesipun begitu Junta masih meyakini bahwa pemboman di Kuil Erawan bukanlah rekayasa teroris internasional, melainkan berkaitan dengan konflik politik di Thailand. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya