Oesman Sapta: Sosialisasi Harus Dilakukan Secara Kontinyu

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta
Sumber :
VIVA.co.id
Bom Sarinah, Ketua MPR Nilai Aparat Tak Kecolongan
- Di hadapan 200 santri dan santriwati Pondok Pesantren Al Falah, Bandung, 27 Agustus 2015, Oesman Sapta mengakui di usia 70 tahun Indonesia merdeka, bangsa ini masih mengalami banyak masalah, salah satunya ada di dunia pendidikan.

Simposium Kebangsaan MPR, Mengevaluasi Proses Ketatanegaraan

Problem di dunia pendidikan adalah banyak gedung sekolah yang roboh atau tak layak, guru bantu yang gajinya masih rendah, dan biaya sekolah yang masih ada yang belum terjangkau masyarakat.
Wakil Ketua MPR: Indonesia Dipandang Penting oleh Qatar


Oesman Sapta heran mengapa dunia pendidikan seperti itu padahal konstitusi sudah menempatkan pendidikan dalam prioritas pembangunan.

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta

Diakui Oesman memang bangsa ini banyak problem sehingga dunia pendidikan masih terpuruk. Untuk mengatasi problem sebenarnya MPR sudah mengeluarkan Tap No VI Tahun 2001 Tentang Etika Kehidupan Berbangsa.


Tap itu ingin mengubah mental bangsa Indonesia. Dimana bangsa ini masih lemah dalam penghayatan Pancasila dan masih belum patuh pada konstitusi serta masih rendahnya nasionalisme dan toleransi.


Menyadari kondisi yang demikian maka MPR merasa perlu mengambil peran seperti yang dilakukan di Pesantren Al Falah yaitu mensosialisasikan Empat Pilar MPR.


Diungkapkan sekarang banyak orang menyepelekan Pancasila. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi dengan dukungan semua pihak. "Sosialiasi perlu terus digulirkan," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya