Bikin Game, Kuli Panggul di Makassar Raup Dolar dari Google

Ekspor Beras Ke Korsel
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id - Seorang buruh panggul di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Henri Jufri, makin menjadi perbicangan di media sosial. Sebab ia punya kesibukan sampingan membuat aplikasi game untuk Android.

Google: Pengguna Android Aman dari Quadrooter

Dengan membuat aplikasi itu, Henri yang bertempat tinggal di jalan Sabutung Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, mendapatkan penghasilan dalam sebulan sekitar Rp16,3 juta.

Henri membuat game untuk Android saat tidak ada pekerjaan memanggul di pelabuhan. Untuk membuat aplikasi game, Henri menggunakan laptopnya. Satu per satu game dibuatnya kemudian diunggah ke dalam Google Play Store.

Nyaris Semiliar Ponsel Android Terancam Malware Baru

Salah satu aplikasi game buatan Henri ini yang banyak peminatnya yaitu Baby Chaves Run. Ini merupakan game tentang perjalanan seorang bayi mencari makanan secara sendirian.

Buruh panggul ini mulai tertarik membuat aplikasi game dari rekannya yang memiliki penghasilan uang yang lebih banyak. Mulai dari situ pun, mereka terus menekuni dan belajar untuk membuat aplikasi game.

Hari Game Indonesia, Begini Cara Merayakannya

Dalam bulan Agustus 2015 saja, Henri mampu membuat 10 aplikasi game untuk pendidikan anak-anak dan dibayar oleh Google sebesar US$1.175, jika dirupiahkan sang buruh panggul ini mendapat uang sebesar Rp16,3 juta.

Penghasilan dari membuat game itu jauh lebih besar dibanding upahnya sebagai pekerja panggul barang penumpang kapal laut.

Untuk pembuatan satu aplikasi game, ia mengaku hanya butuh waktu sehari,  sementara aplikasi game yang rumit dan sulit itu dikerjakan selama sepekan. 

Ayah dua anak ini menekuni hobi membuat aplikasi game sejak 2014 lalu hingga saat ini. Sementara Henri bekerja sebagai buruh panggul sejak 2002.

Meski mendapatkan uang dolar yang besar dibanding upahnya sebagai buruh panggul, tapi Henri mengatakan akan terus menjalankan profesinya sebagai buruh panggul di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.

Muhammad Noer/tvOne/Makassar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya