Kabut Asap Tambah Pekat, Sekolah Diliburkan

Dampak kabut asap di Provinsi Riau
Sumber :
  • ANTARA FOTO/FB Anggoro
VIVA.co.id
Mengapa Praktik Bakar Hutan Berulang Lagi?
- Dampak kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi kian mengkhawatirkan. pekat pun menyelimuti daerah itu selama beberapa waktu ini.

Satelit Lapan Deteksi 232 Hotspot Jelang Puncak Kemarau
Mengantisipasi dampak lanjutan dari bencana , pemerintah setempat pun meliburkan seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah. Prioritas utamanya adalah di tempat belajar Pendidikan Anak Usia Dini dan Sekolah Dasar.

Jelang Puncak Kemarau,Titik Api di Sumatera Meningkat
Baca Juga: 

" terus memburuk. Jadi kami diinstruksikan untuk menghentikan aktivitas belajar mengajar," ujar Firdayanti, salah seorang kepala sekolah dasar setempat, Jumat 28 Agustus 2015.

Wakil Wali Kota Jambi Abdullah Sani tak menampik instruksi meliburkan sekolah tersebut. Menurutnya, langkah itu harus dilakukan untuk menghindari penyakit yang dibawa oleh .

Baca Juga: 

"Hasil riset Badan Pengendali Dampak Lingkungan Daerah, udara di Jambi sudah tidak sehat dan membahayakan. Jadi kami instruksikan sekoalh untuk meliburkan siswanya," kata Abdullah.

Sementara itu, di kawasan Taman Nasional Berbak Jambi, upaya pemadaman api di atas lahan gambut pun masih terus diupayakan oleh ptugas.

Ratusan prajurit TNI pun ikut diterjunkan untuk membantu tim manggala agni untuk memadamkan kawasan hutan yang berdampingan dengan Bandara Sultan Thaha Jambi ini.

"Tim kami sebar di beberapa titik. Ini demi membantu mempercepat pemadaman api biar tidak meluas," kata Dandim Batanghari Jambi Letkol Widodo Noercahyo.

Saat ini diperkirakan lebih dari 100 hektare kawasan hutan di Taman Nasional Berbak Jambi sudah terbakar. Upaya penanganan pun masih terus diintensifkan. (ren)


Kasparman Piliang / Bayu Alfarizi / Jambi
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya