Dimusuhi Tukang Ojek, Bos Go-Jek Curhat ke Jokowi

Go-jek, aplikasi pengantar barang dan transportasi
Sumber :
  • Vivanews/Agus

VIVA.co.id - Kepala Eksekutif Korporat PT Go-Jek Indonesia, Nadiem Makarim, menyempatkan diri melontarkan uneg-uneg (curhat) kepada Presiden Joko Widodo, yang hari ini bertemu dengan para pelaku usaha kreatif di Serpong. Ini termasuk meminta masukan kepada Jokowi bagaimana agar ladang usahanya ini tidak jadi "musuh bersama" di kalangan para tukang ojek konvensional.

Cerita Gojek dan Skenarionya

Jokowi tampak sudah paham akan situasi itu. Maka, sambil berseloroh, Jokowi sempat bertanya kepada Nadiem, "Masih dikejar-kejar tukang ojek?" "Masih, Pak," jawab Nadiem spontan.

"Saya tukang ojek pak. Saya pagi malam sore weekend, selalu ngojek. Seperti kita ketahui Go-Jek itu aplikasi berbasis Android iOS yang berjiwa sosial membantu ojek-ojek meningkatkan penghasilan mereka," ujar Nadiem di Indonesia Convention Exhibition (ICE), kawasan Bumi Serpong Damai, Tangerang, Selasa, 4 Agustus 2015.

Ojek Online Dilarang, Kenapa Google dan Facebook Tidak?

Curhat tersebut sebagai pernyataan tegas Nadiem terhadap bisnis yang digelutinya. Sebab, sampai saat ini masih banyak yang salah paham terkait usahanya itu.

Dampak dari ketidakpahaman masyarakat, terutama tukang ojek lainnya yang belum menjadi mitranya, membuat mereka iri dan kesal dengan driver Go-Jek yang sering dianggap mengambil jatah penumpang mereka.

Ketidaktahuan tersebut sering berujung tindak kekerasan oleh para tukang ojek yang mangkal di wilayah masing-masing kepada para driver Go-Jek yang 'mengangkut' penumpang di kawasan mereka.

Kasus-kasus kekerasan itu mengemuka beberapa hari belakangan, misalnya seorang driver Go-Jek perempuan yang mengalami tindak kekerasan dari tukang ojek di Warung Bucit. Foto bekas pemukulannya tersebar di internet hingga menjadi perbincangan hangat kala itu.

Namun, Nadiem saat itu langsung membantahnya. Ia mengatakan driver perempuan itu terluka bukan karena dipukuli, melainkan karena terjatuh.

"Foto yang beredar di media sosial itu adalah murni kecelakaan tunggal, bukan pemukulan. Hal ini sudah kami klarifikasi di media sosial juga," ujar dia.

Nadiem selalu menegaskan setiap penumpang yang diangkut oleh driver Go-Jek itu berasal dari pemesanan yang dilakukan di aplikasinya, bukan berdasarkan 'mangkal' di pinggir jalan dan merebut jatah ojek lainnya.

Diketahui, dari awal berdiri hingga saat sekarang, terhitung perusahaan lokal ini memiliki 10 ribu mitra pengendara ojek. Semua pengendara itu tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Bali. Diklaim, Go-Jek per harinya, rata-rata ada sekitar 200 pengemudi ojek yang menyatakan ingin bergabung dengan Go-Jek. (ren)

CEO Gojek Terima Kasih ke Jokowi Lewat Twitter
Ilustrasi pengendara Gojek

Gojek Dapat Suntikan Dana Lagi Rp7 Triliun

Valuasi Gojek diklaim telah mencapai Rp17 triliun.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016