DPR Minta Pemerintah Merespons Depresiasi Rupiah

Wakil Ketua DPR RI Kordinator bidang Politik dan Keamanan, Fadli Zon
Sumber :

VIVA.co.id - Kondisi penurunan perekonomian nasional yang terus berlangsung hingga saat ini merupakan ancaman serius bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengingatkan pemerintah bahwa ekonomi Indonesia sedang dalam bahaya.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

"Saat ini, ancaman PHK sudah semakin nyata. Perusahaan banyak yang mengalami penurunan kemampuan keuangan secara drastis, akibat situasi ekonomi nasional yang terpuruk,” ungkap Fadli di Jakarta, Senin 3 Agustus 2015.

Menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat atas rupiah juga merupakan salah satu penyumbang terbesar terhadap lemahnya perekonomian nasional.

"Saat ini, nilai tukar dolar AS mencapai Rp13.500. Nilai tukar dolar yang sangat tinggi ini tentu melemahkan perekonomian nasional,” kata Fadli.

Menurutnya, pernyataan menteri keuangan yang mengatakan depresiasi rupiah bukan tanggung jawab pemerintah adalah sikap yang sangat keliru, bahkan berbahaya.

"Ini menunjukan tidak adanya koordinasi antara pemerintah dengan Bank Indonesia. Akan banyak pelaku ekonomi yang semakin tidak percaya pada pemerintah. Pemerintah dianggap tidak bisa mengendalikan situasi ini,” lanjut Fadli.

Ia pun meminta pemerintah untuk tidak saling melempar tanggung jawab, sebab saat ini kondisi perekonomian nasional sedang dalam bahaya dan pemerintah harus mengambil langkah nyata untuk merespons depresiasi Rupiah.

"Ini sudah lampu merah.Tanda bahaya. Pemerintah jangan lagi hanya melepas tanggung jawab dan membuang badan atas situasi ini. Kalau tidak, defisit akan terus membesar. Pemerintah harus mengambil tindakan nyata dalam merespons depresiasi rupiah, seperti ketegasan dalam penerapan kebijakan penggunaan mata uang rupiah dalam setiap transaksi di Indonesia dan meningkatkan ekspor," tutur Fadli Zon.

Anggota Komisi VII DPR RI Aryo Djojohadikusumo

Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina

Demi mencapai kedaulatan energi.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016