Cerita Dramatis di Balik Peristiwa Citilink Tergelincir

Pesawat Citilink tergelincir
Sumber :
  • ANTARA/Iggoy el Fitra

VIVA.co.id - Pesawat Citilink jenis airbus A320 dengan nomor pernerbangan QG970 tujuan Jakarta-Padang tergelincir di Bandara Internasional Minangkabau Sumatera Barat, Minggu, 2 Agustus 2015.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian pesawat yang membawa 178 penumpang ini. Namun bagi sebagian penumpang jelas ini menjadi kenangan tersendiri.

Nurkidin (46), salah seorang penumpang masih ingat kondisi di pesawat saat tergelincir. Menurutnya, seluruh penumpang dalam kondisi panik. Pramugara dan pramugari sigap menenangkan mereka agar tidak berdesak-desakan dan panik.

"Kami salut dengan kru pesawatanya. Mereka mengarahkan untuk turun dari pintu darurat dan mengatur supaya tidak berdesak-desakan," ujar Nurkidin, Minggu, 2 Agustus 2015.

Tak ada mobil evakuasi

KNKT Selidiki Pesawat Wings Air Tabrakan di Kupang

Seturunnya dari pesawat, lanjut Nurkidin, seluruh penumpang disambut hujan deras dan angin yang sangat kencang. Namun karena kurangnya komunikasi, seluruh penumpang yang sudah terlanjur di landasan ternyata tak dievakuasi.

"Tapi begitu kami turun, kami tidak ada pemandunya. Yang ada mobil damkar bolak-bolik," katanya.

Alhasil, seluruh penumpang memutuskan untuk berjalan sendiri menuju ke terminal bandara. Namun sialnya, karena kondisi jalan yang gelap gulita, para penumpang akhirnya salah jalan.

Kemudian, lanjut Nurkidin, kondisi hujan deras yang mengguyur dan angin yang sangat kencang, sepertinya membuat salah seorang penumpang tak kuat hingga akhirnya pingsan saat hendak mencari jalan menuju ke terminal.

"Saya yang angkat ibu-ibu itu (pingsan). Kami terpaksa halangin itu mobil yang lagi jalan. Soalnya yang diberhentikan tidak berhenti," kata Nurkidin.

Hanya dikasih sarung

Menurut Nurkidin, kesedihan mereka ternyata tak cuma berakhir di perjuangan menuju terminal. Sebab, saat sesampainya rombongan penumpang di terminal, masih tetap berlanjut.

Kala itu, meski seluruh penumpang yang sudah dalam kondisi basah kuyup telah diberikan minuman penghangat dan makanan ringan.

Namun, lantaran seluruh penumpang tak sempat membawa tas dan perlengkapan mereka di pesawat. Akhirnya mereka pun terpaksa bertahan dengan kondisi baju basah hingga beberapa waktu.

"Cuma sarung keluar, tapi sebagian, enggak semuanya dapat. Akhirnya kami ke hotel, dan terpaksa tidur dengan baju basah. Tanpa pengering dan selimut," katanya.

Ada Bahaya Tersembunyi di Bandara Halim?
Kerusuhan di Mapolres Sijunjung

Rusuh di Mapolres Sijunjung, Polisi dan Warga Beda Versi

Warga mengepung kantor Polres dan membakar pos polisi

img_title
VIVA.co.id
27 Juli 2016