IHSG Awal Pekan Diprediksi Rawan Koreksi

Aktivitas di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
- Memasuki perdagangan awal pekan sekaligus awal Agustus, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan bervariasi. Hal ini lantaran peluang penguatan lanjutan akan dibayangi aksi ambil untung menyusul masih minimnya insentif positif di pasar.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Menurut Analis First Asia Capital, David N Sutyanto, sentimen dari pasar global juga ikut membayangi perdagangan hari ini. 

Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
Indeks Dow Jones Industrial Average dan S&P di Wall Street akhir pekan kemarin masing-masing melemah 0,32 persen dan 0,23 persen, menyusul sentimen rilis laba emiten energi yang di bawah ekspektasi dan anjloknya harga minyak mentah yang menyeret harga saham energi.

Sedangkan dari domestik, pasar digerakkan sentimen rilis laba emiten semester satu tahun ini dan kekhawatiran perlambatan ekonomi domestik, menyusul tren depresiasi rupiah atas dolar AS yang berlanjut. 

Sementara itu, sepanjang Juli, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali tertekan 1 persen, berada di Rp13.481 per dolar AS pada akhir Juli lalu.

"IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support (batas bawah) di 4.750 dan resistance (batas atas) di 4.830 rawan koreksi," ujar David kepada VIVA.co.id, Senin 3 Agustus 2015.

Seperti diketahui, IHSG akhir pekan lalu sekaligus menandai perdagangan akhir Juli berhasil rebound dan tutup di 4.802,52 atau naik 90,037 poin (1,9 persen). 

David menjelaskan, aksi beli balik sejumlah emiten sektoral ditengarai dilakukan sejumlah fund untuk memperbaiki posisi portofolio pada perdagangan akhir Juli lalu.

"Kondisi ini memanfaatkan mometum rilis kinerja emiten sektoral paruh pertama tahun ini. Hampir seluruh harga saham sektoral menguat, kecuali saham  pertambangan," tuturnya.

Namun, lanjutnya, dilihat sepekan maupun sepanjang Juli lalu, IHSG bergerak bearish (menurun). Selama sepekan IHSG koreksi 1,1 persen dan sepanjang Juli terkoreksi 2,2 persen melanjutkan koreksi Juni sebesar 5,8 persen.

"Sepekan terakhir koreksi indeks terutama dipicu sentimen eksternal terkait kekhawatiran perkembangan ekonomi Tiongkok dan tekanan harga komoditas. Aktivitas manufaktur Tiongkok kembali mengindikasikan perlambatan pada ekonomi negara tersebut," kata David.

Indeks Manufacturing PMI Tiongkok bulan Juli turun ke 50,0 di bawah estimasi dan bulan sebelumnya masing-masing 50,2. 

Sebelumnya, data laba perusahaan industri di Tiongkok Juni 2015 turun 0,3 persen dibandingkan JUni 2014, dan sepanjang paruh pertama 2015 turun 0,7 persen dibandingkan periode yang sama 2014.

"Perlambatan ekonomi Tiongkok dan penguatan dolar AS membuat harga komoditas terus tertekan, seperti harga minyak mentah yang anjlok 1,8 persen sepekan kemarin di US$47 per barel," tuturnya. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya