Rumah WNI di Mesir Dirampok, Uang Rp800 Juta Raib

Ilustrasi perampokan.
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
KBRI Kairo Bantah WNI Korban Perampokan Ditahan Polisi Mesir
- Kediaman seorang Warga Negara Indonesia di Distrik 10, Nasr City, Kairo, Mesir disantroni maling pada Jumat malam kemarin. Pelaku yang terdiri dari lima orang, tiba-tiba menerobos masuk ke dalam flat dengan membawa senjata pedang dan pistol serta mengenakan topeng ala ninja. 

5 Fakta Menarik Jelang Timnas Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23
Di kaos masing-masing pelaku tertulis kata "polisi". Laporan tvOne dari Mesir menyebut pelaku kemudian menodongkan pedang dan mengacung-acungkan senjata kepada semua penghuni di dalam flat. Sementara itu, di dalam flat tengah terdapat empat mahasiswa dan enam TKW. 

Wika Salim Ungkap Kondisi Terkini Tukul Arwana
Menurut salah satu korban dan pemilik rumah, Edy Yusuf, perampokan berlangsung sekitar pukul 23.00 waktu setempat. Rumah Edy juga dijadikan kantor sekretariat Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) Kairo dan memiliki jasa pengiriman uang ke Tanah Air. 

Ketika ada WNI yang berniat mengirimkan uang di sana, rupanya perampok telah berada di belakang dia. 

"Mereka menyekap dan memukul kami, kemudian mengikat tangan dan menutup muka di dalam kamar. Mereka mengancam, jika kami melawan akan dibunuh, sehingga kami tidak bisa berbuat apa-apa," kata Edy. 

Klik videonya .

Pelaku kemudian menjarah berbagai benda berharga yakni, ponsel dan uang tunai senilai US$8.000 atau setara Rp100 juta. Selain itu, kelima pelaku juga melukai semua penghuni rumah, termasuk Edy. Enam orang mengalami luka lebam dan luka tebasan. 

"Mereka kejam dengan memukul dan menebas dengan pedang, ke orang yang ada di dalam. Saya sendiri kena pukul di bagian kepala dan tebasan pedang di bagian punggung," papar Edy. 

Menurut dia, kantor sekretariat Garda BMI kerap menerima ancaman dari berbagai orang, karena tugas mereka meminimalisasi TKI agar tak menjadi korban perdagangan manusia.

Edy mengatakan, sehari sebelumnya, dia juga diancam oleh sekelompok orang Mesir. Oleh sebab itu, dia menduga pelaku merupakan warga sekitar dan pernah berkunjung ke Sekretariat Garda BMI. 

"Kami curiga pelaku orang sekitar, karena beberapa hari sebelumnya ada warga Mesir datang kemari untuk mengancam kami. Hal itu bermula, karena kami memberi perlindungan kepada teman-teman WNI, kemudian kami yang jadi sasarannya," kata Edy. 

Satu WNI bernama Siti Aisyah dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pendarahan di bagian kepala. Korban dalam keadaan tak sadarkan diri. 

Setelah kejadian, Edy dan KBRI Kairo telah menghubungi polisi. Sementara, pejabat konsuler KBRI Kairo, Dodi Harendro, mengimbau agar WNI tetap tenang dan tidak membalas aksi tersebut. 

"Biarkan aparat berwenang Mesir yang menyelesaikan masalah ini," kata Dodi. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya