Kekeringan, Ratusan Hektare Tanaman Padi di Manggarai Mati

Musim kemarau
Sumber :
  • ANTARA/ Andreas Fitri Atmoko

VIVA.co.id - Ratusan hektare tanaman padi di sentra persawahan Kecamatan Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami kekeringan.

Ini Dampak Perubahan Iklim pada 690 Juta Anak di Dunia

Pantauan VIVA.co.id Minggu, 2 Agustus 2015, hampir seluruh petak sawah di bagian timur lokasi tersebut meranggas kering. Rekahan tanah membuat akar padi yang rata-rata berusia empat hingga enam pekan ini terputus.

Sejumlah saluran irigasi di lokasi persawahan yang luasnya mencapai 600 hektare itu tak lagi dialiri air. Selain karena kemarau panjang, matinya sumber air dikarenakan hutan di bagian hulu persawahan gundul total akibat peladangan liar warga di dalam kawasan hutan.

Wapres dan Beberapa Menteri Salat Istisqa di Istiqlal

Vitus, seorang petani Cancar mengaku was-was dengan kondisi tersebut. Sebab, stok beras hasil panen tiga bulan lalu sudah mulai menipis. Bahkan kata Vitus tak sedikit warga telah membeli beras di pasar.

"Tidak ada cerita petani beli beras di pasar karena di rumah biasanya stok beras selalu ada. Tapi kemarau panjang ini mengancam kehidupan kami. Uang yang ada untuk beli beras, dan kalau uang habis bagaiman sudah," kata Vitus.

Danau di Garut Mengering dan Jadi Lapangan

"Saya dan keluarga yang terdiri dari delapan jiwa contohnya. Di rumah kami mulai mengonsumsi singkong. Sudah mulai irit masak nasi," ujarnya menambahkan.

Selain padi yang mati mengering, rerumputan di sekitar persawahan juga terlihat mati layu sehingga ternak warga seperti sapi, kerbau dan kambing kesulitan makan.

"Kemarau sudah berlangsung dua bulan. Sejumlah sumber air mati, pakan ternak dan air kubangan susah didapat," kata Bon petani asal kampung Longgo ditemui di lokasi.

Secara terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Manggarai Vinsen Marung menjelaskan, sawah yang telah ditanami seperti di Cancar dan wilayah lainnya hanya pada area yang sumber airnya terjamin. Itu pun mulai terancam kekeringan.

"Sedangkan pada area sumber hujan tidak ditanam, kecuali persawahan Reo yang direncanakan menggunakan sumber air pompa baik air permukaan maupun air tanah dangkal," kata dia.

Vinsen menambahkan, pemerintah akan mengalokasikan mesin pompa sebanyak 9 unit untuk petani di Kecamatan Reo. Sementara untuk persawahan Cancar agak susah dilakukan pompanisasi karena sumber air permukaan di lokasi itu sudah sangat dangkal.

"Kita akan serius mengantisipasi dampak buruk kemarau panjang bagi petani. Kita sedang data wilayah yang bisa terancam kelaparan akibat kemarau ini."


Lapora: Jo Mariono/ Manggarai-NTT

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya