Ahok: Tahun Depan KJP Tak Bisa Tarik Tunai

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • Fajar GM

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan, tahun depan penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) tidak bisa melakukan penarikan tunai. Hal itu dilakukan agar alokasi dana pendidikan itu tepat sasaran. Pasalnya, duit KJP seringkali digunakan untuk keperluan keluarga.

Minat Investasi Tak Terpengaruh Aksi Demo 4 November

"Keluarga yang ekonominya lemah, duit KJP nya malah diambil orang tuanya," kata Ahok di Jakarta, Minggu, 2 Agustus 2015.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, pihaknya sudah menyediakan Rp2,3 triliun untuk KJP. Pihaknya bakal mengatur ulang tata cara pencairan dana tersebut agar tak lagi disalahgunakan.

Prijanto Klaim Keluarga Bung Hatta Sesali Tutur Kata Ahok

"KJP tidak bisa tarik kontan, anak SD- SMA seminggu dijatah tarik 50 ribu," kata Ahok menambahkan.

Kantin-kantin di sekolah dipastikan juga akan dibuat seperti pujasera, menggunakan e-money untuk pembayaran. KJP juga bisa digunakan bagi pelajar yang akan menggunakan bus kopaja dan kopami bila dua moda transportasi itu sudah terintegrasi. Ahok bahkan memastikan KJP akan menyasar belanja keperluan alat sekolah siswa di pusat perdagangan di kawasan pasar pagi di daerah Kota Tua, Jakarta Barat.

Banyak Lawan di Pilkada DKI, Ahok Tak Masalah

"Nanti toko-toko buku di Asemka juga kita buat biar bisa tarik debet. Kalau sudah begitu KJP tidak bisa tarik tunai lagi."

KJP merupakan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bagi pelajar yang kurang mampu. Tahun ini, Pemerintah Provinsi Jakarta menggelontorkan dana hingga Rp2,2 triliun yang akan disalurkan kepada siswa setiap bulannya.

Pengambilan dana tersebut bisa dilakukan melalui Bank DKI dalam bentuk kartu debet. Bagi siswa SMP dan SMA, pencairan dana saat ini dibatasi sebesar Rp50.000 per minggu. Sedangkan bagi siswa SD, Rp50 ribu bisa dicairkan dalam dua pekan sekali.

(mus)  


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya