Muktamar NU, dari Rindu Gus Dur hingga Peserta yang Pingsan

The Wahid Institute buka gerai di Muktamar NU.
Sumber :
  • Dok. Panitia Muktamar NU

VIVA.co.id - The Wahid Institute membuka gerai di arena utama Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama. Pengunjung dapat menuliskan pesan, berfoto, dan mendapat souvenir di stan yang berada di arena pembukaan muktamar itu.

Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Yenny Wahid ikut menjaga stan The Wahid Institute. Animo luar biasa masyarakat yang mengunjungi gerainya membuat Direktur The Wahid Institute itu gembira sekaligus bangga.

Pesantren Cipasung: Muktamar NU Melenceng dari Khitah

“Mereka agaknya rindu kepada sosok Gus Dur,” katanya.

Kehadiran stan The Wahid Institute di arena muktamar sebagai bagian dari upaya memeriahkan gawe besar lima tahunan ormas Islam terbesar itu. Agenda lembaga juga dikenalkan kepada masyarakat.

The Wahid Institute telah melakukan pemberdayaan di tataran masyarakat melalui pengembangan ekonomi bagi komunitas masyarakat bawah. Cakupan daerah yang menjadi target lembaga ini adalah wilayah di sekitar Jakarta seperti Depok dan Bogor. Dalam jangka panjang, pemberdayaan ekonomi serupa akan dilakukan di Jawa Timur sebagai basis jamaah NU terbesar.

The Wahid Institute juga membuka kesempatan kepada banyak kalangan untuk bisa bekerjasama. Di stan ini juga disediakan permainan bagi anak-anak berupa monopoli dan ular tangga yang membawa pesan bagi tersebarnya nilai Pancasila.

Kelelahan Berujung Pingsan

Cucu Ulama Besar Membelot dari Kepemimpinan NU

Pada pembukaan muktamar kemarin, ada pengunjung yang pingsan karena kecapekan. Dia lantas dirawat di posko kesehatan. Insiden itu terjadi saat pesta kembang api mengiringi pembukaan. Pengunjung itu pingsan karena kaget mendengar suara kembang api yang memekakkan telinga. Dia kemudian digotong ke posko kesehatan yang terletak di SMA 1 Jombang.

Dalam gelaran Muktamar NU, panitia juga menyediakan posko kesehatan. Posko kesehatan I disiagakan 50 orang tenaga medis. Sedangkan di posko kesehatan II dan III, masing masing ada 4 dan 8 tenaga medis yang siap memberikan layanan kesehatan.

Menurut tim medis, di antara keluhan pasien adalah kelelahan, nyeri sendi dan asma. Pasien yang berasal dari peserta muktamar disebabkan kelelahan setelah menempuh perjalanan yang jauh. Sedangkan bagi tenaga pendukung pelaksanaan muktamar, juga akibat kelelahan.

Selain kecapekan, keluhan pasien juga disebabkan salah makan. Mereka makan dengan menu yang berbeda dari kebiasaannya. Seorang pasien di posko III mengalami kondisi serius sehingga menbutuhkan infus. Kondisinya harus istirahat total di bangsal yang sudah disiapkan.

(mus)

NU-Muhammadiyah Sinergikan Islam Nusantara-Islam Berkemajuan
Istri mendiang Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid.

Griya Gus Dur Akan Jadi 'Pangkalan' Aktivis Kebangsaan

Peresmian dihadiri Gubernur DKI dan Menkopolhukam.

img_title
VIVA.co.id
24 Januari 2016