Mandiri Target Pembiayaan Infrastruktur Rp30 Triliun

Bank Mandiri.
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto
VIVA.co.id
Bank Mandiri Jadi Penyalur Investasi Asing ke Daerah
- PT Bank Mandiri Tbk tengah fokus meningkatkan penyaluran kredit korporasi dalam pembiayaan sektor infrastruktur. Mandiri menargetkan pembiayaan di sektor  infrastruktur bisa mencapai Rp30 triliun pada tahun ini.

Dana Deklarasi Tax Amnesty Bank Mandiri Sudah Rp70 Miliar
Managing Director Corporate Banking Royke Tumilaar, Jumat 31 Juli 2015, mengatakan infrastruktur menjadi fokus bisnis Mandiri tahun ini. Mandiri berharap dapat terlibat di semua program infrastruktur pemerintah, seperti pembangunan bandara, pelabuhan dan jalan tol.  

BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor
"Kami menargetkan pembiayaan infrastruktur Rp40 triliun, baru Rp9 triliun terealisasi disetujui, tapi belum direimbursement (ditarik) oleh korporat. Kami targetkan satu setengah tahun ini nilai pembiayaan infrastruktur bisa Rp30 triliun," katanya di Jakarta.      

Tahun ini, Mandiri sudah memberikan pembiayaan pembangunan untuk bandara Semarang, Jakarta, dan Makassar. Mandiri juga terlibat dalam pembiayaan pembangunan Pelabuhan Belawan di Medan Sumatera Utara, dan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara, dan Dumai di Riau.

Royke menepis tudingan melambatnya proyek infrastruktur nasional disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi dan menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). 

"Kami ikut pembiayaannya, tapi sayangnya proyek-proyek ini mundur dari rencana. Mereka lambat karena terkendala birokrasi, administrasi, pembebasan lahan, dan lain-lain," kata Royke. 
  
Sementara untuk sektor pinjaman konsumer, Managing Director Consumer Banking Hery Gunardi, menyatakan meski ekonomi nasional melambat, pertumbuhan kredit ritel Mandiri tumbuh sangat baik. Diutarakannya, kredit otomotif tumbuh 30 persen. 

"Jadi meski ekonomi sulit tapi pinjaman kami tumbuh 30 persen. Personal loan (kredit tanpa agunan) tumbuh 26 persen, pinjaman mikro naik 30 persen, sedangkan KPR (kredit pemilikan rumah) memang datar," katanya. 

Dilanjutkannya, ke depan Mandiri akan meningkatkan fee based income (pendapatan atas jasa). Dia yakin dengan fasilitas perbankan yang dimiliki Mandiri seperti mesin anjungan tunai mandiri (ATM), mesin debet EDC dan lainnya Mandiri bisa memperoleh pendapatan atas jasa hingga Rp1,2 triliun per tahun. 

"Tahun ini saja pendapatan dari fee based income mencapai Rp8 triliun sampai Juni lalu, year to date" katanya.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya