Indonesia dan Turki Gali Potensi Kerja Sama Ekonomi

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Presiden Joko Widodo Jokowi
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat 31 Juli 2015. Presiden Joko Widodo pun menyambut Presiden Erdogan dalam sebuah upacara kenegaraan. 

Turki Tampik Terlibat Demonstrasi Jakarta 4 November

Dalam kunjungannya ini, kedua kepala negara juga melakukan pertemuan terbatas dan bilateral. Jokowi menyebutnya sebagai pertemuan persahabatan yang sangat produktif.

"Banyak persamaan antara Turki dan Indonesia. Kedua negara merupakan anggota G20, OKI, dan juga mempunyai peran-peran yang sangat strategis di kawasan masing-masing," kata Jokowi dalam keterangan pers bersamanya dengan Presiden Turki di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Turki Minta Sekolah Ditutup, Pemerintah Harus Kaji Dampaknya

Dalam pertemuan itu, kata Jokowi, mereka membahas soal isu-isu dunia yang berkaitan dengan terorisme dan situasi di Timur Tengah. Namun, keduanya menitikberatkan pada bidang ekonomi.

"Tadi, kami sudah sepakat, akan adanya hambatan-hambatan perdagangan yang ada, ini bisa segera diselesaikan, yang berkaitan dengan hambatan free trade agreement yang belum kami punyai," kata dia.

PT Pindad Segera Selesaikan Tank Pesanan Turki

Kemudian, dalam bidang ekonomi, juga telah disepakati membentuk komisi kerja sama di bidang ekonomi. Agar dapat segera bertemu dan bereksplorasi untuk mencari potensi kerja sama antara Indonesia dan Turki.

Kedua kepala negara juga bicara mengenai kerja sama-kerja sama di bidang industri perawatan militer, pembuatan kapal-kapal kecil, dan pembangkit listrik tenaga gas. "Ini juga segera ingin kami konkretkan," ujar Presiden.

Selanjutnya, kedua kepala negara itu juga sudah saling menyetujui adanya penerbangan langsung dari Turki ke Kuala Lumpur, baru kemudian ke Jakarta dan Denpasar.

"Ini dalam rangka untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan juga angkutan penumpang dan kargo dari Turki ke Indonesia, dan Indonesia ke Turki," kata Presiden.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya