Putra-putri Polri Kritik Petisi untuk Budi Waseso

Kepala Badan Narkotika Nasional, Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Keluarga Besar Putra-Putri Polri (KBPPP) menilai dukungan petisi pencopotan Kepala Bareskrim Mabes Polri Komjen Budi Waseso sebagai langkah keliru. Sebaliknya, KBPPP mengajak pendukung petisi untuk mendukung kinerja Budi Waseso mengusut kasus yang tengah ditangani Polri.

"Kami harap kelompok petisi harusnya mendorong Polri untuk mengusut tuntas kasus TPPI, UPS itu banyak kerugian negara," ujar Ketua Umum KBPPP AH Bimo Suryono dalam jumpa pers di Kantor Sekretariat KBPPP di Jakarta Selatan, Selasa, 28 Juli 2015. 

Meski KBPPP mengklaim tidak mengenal Budi Waseso secara dekat, namun kata Suryono, pihaknya menilai sepak terjang Kabareskrim Budi Waseso sudah sangat baik. Bimo menyebut pendapatnya bukan atas paksaan dari istitusi Polri.

"Ini bukan perintah atau pesanan tapi dari hati nurani kita. Kami
tidak mau intervensi berkehidupan bernegara, tidak ada gunanya juga
berperang polemik," ujarnya.

Suryono juga menyesalkan bila petisi yang dilayangkan terhadap Polri
justru berpotensi mengarah pada intervensi atas proses kelembagaan. Petisi dianggap bersifat ad hominen atau serangan negatif atas personal Kabareskrim.

Untuk itu, KBPPP tetap mendukung Polri sebagai lembaga penegak hukum yang dapat dipercaya menyelesaikan perkara-perkara hukum. "Kami tetap mendukung tugas dan peran Polri dalam rangka penegakan hukum yang sudah berjalan selama ini."

Petisi bertajuk Copot Kabareskrim Budi Waseso digagas Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Daniel Anzar Simanjuntak dan Ray Rangkuti. Petisi yang sudah tembus hingga 18 ribu lebih penandatangan itu merupakan buntut dari penetapan tersangka dua pejabat Komisi Yudisial terkait laporan Sarpin.

Kontras Apresiasi Pencopotan Kabareskrim Budi Waseso

Petisi juga digagas setelah sebelumnya Budi Waseso dianggap bersikap tidak etis terhadap mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif.

KontraS: Budi Waseso Perlu Belajar Apa Itu BNN

KontraS mengkritisi Buwas hapus rehabilitasi penggun

img_title
VIVA.co.id
11 September 2015