Bank Dunia: Indonesia Butuh Reformasi Fiskal

Kantor Bank Dunia
Sumber :
  • diverseeducation.com

VIVA.co.id - Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop mengatakan, perekonomian Indonesia saat ini masih menyesuaikan diri dengan penurunan tajam harga komoditas dan prospek normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat.

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

"Fondasi makro ekonomi yang baik berhasil mencegah merosotnya pertumbuhan secara tajam, akibat jatuhnya harga dan permintaan komoditas. Indonesia tetap tumbuh dengan laju sangat cepat, namun dibutuhkan reformasi fiskal guna meningkatkan pendapatan," kata Diop dalam acara Laporan Indonesia Economic Quarterly (IEQ) di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu 8 Juli 2015.

Menurut Diop, investasi masih tetap akan berkontribusi sebesar 1,4 persen untuk pertumbuhan Produk Domesti Bruto (PDB) year-on-year (yoy) pada kuartal pertama 2015.

Risma: Jerman Sumbang Rp1,5 Triliun untuk Bangun Trem

Namun, jumlah investasi tersebut tidak akan setinggi yang diprediksikan sebelumnya akibat pembelanjaan anggaran pemerintah yang diperkirakan lebih rendah untuk tahun 2015.

Pertumbuhan yang terus melambat telah mempengaruhi belanja konsumen yang hanya tumbuh 4,7 persen year on year (yoy) dalam kuartal pertama dibandingkan rata-rata pertumbuhan 5,3 persen tahun lalu.

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016

Menurunnya data penjualan sepeda motor dan kendaraan lain menunjukan belanja konsumen juga melambat pada kuartal kedua. Melemahnya permintaan konsumen turut menyebabkan kontraksi tingkat impor yang turun 14,4 persen year on year pada kuartal pertama.

Sementara, tingkat ekspor baik komoditas maupun infrastruktur juga mengalami penurunan sebesar 13 persen, karena permintaan yang melemah dari Tiongkok dan negara tetangga Asia Tenggara.

Untuk itu, Diop mengatakan, saat ini diperlukan perbaikan kebijakan yang mempengaruhi persaingan, perdagangan, dan investasi swasta. "Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi inflasi harga pangan. Sehingga dapat memperkuat kepercayaan konsumen," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya