The Fed Diminta Tunda Naikkan Bunga, IHSG Berpeluang Menguat

Aktivitas di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
- Pada perdagangan hari ini, Rabu 8 Juli 2015, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi dan berpeluang menguat terbatas, dengan dukungan
rebound
IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
-nya bursa Wall Street tadi malam.
Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah

Menurut Analis First Asia Capital, David N Sutyanto, IHSG diperkirakan bergerak dengan support (batas bawah) di 4.890 dan resisten (batas atas) di 4.930.

"Aksi beli selektif yang menopang penguatan akan ditopang saham sektoral yang sensitif interest rate, seperti perbankan, properti, dan jasa konstruksi," ujar David kepada
VIVA.co.id
.


David mengatakan, IHSG pada perdagangan kemarin bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi.


Setelah bergerak naik turun sekitar 36,5 poin, IHSG akhirnya tutup di teritori negatif koreksi 10,69 poin (0,2 persen) di 4.906,05.


Nilai transaksi di pasar reguler hanya mencapai Rp3,5 triliun dan pemodal asing masih mencatatkan nilai penjualan bersih Rp141,8 miliar.


"Koreksi IHSG kemarin terutama dipicu koreksi di sejumlah saham unggulan, terutama saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang terkoreksi 2 persen dan saham PT Astra Internasional Tbk yang terkoreksi 1,4 persen," kata David.


Selain kedua saham tersebut, kata David, saham berbasiskan komoditas seperti tambang turut tertekan menyusul anjloknya harga komoditas setelah dolar Amerika Serikat kembali menguat, akibat krisis utang Yunani dan melambatnya permintaan Tiongkok.


Sementara itu, aksi beli selektif yang menahan koreksi indeks, yakni saham sektor jasa konstruksi, properti, dan perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).


Penguatan rupiah atas dolar AS kemarin sebesar 0,3 persen di level Rp13.313, turut menopang aksi beli atas saham-saham sektoral tersebut.


"Pergerakan IHSG kemarin mengindikasikan pasar masih menanti hasil pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi zona Euro yang diadakan Selasa, untuk menindaklanjuti penanganan krisis utang Yunani pasca hasil referendum yang menolak persyaratan yang diajukan kreditur," tuturnya.


Sementara itu, bursa global tadi malam bergerak bervariasi. Di zona euro indeks pasar saham masih tertekan. Indeks Eurostox terkoreksi 2 persen di 3.294,19 menyusul belum adanya pengajuan proposal baru dari Yunani pasca referendum.


"Para pemimpin zona Euro mengultimatum pemerintahan Yunani hingga akhir pekan ini untuk mengajukan proposal baru penyelesaian utang. Sedangkan indeks saham di Wall Street berhasil
rebound
(berbalik arah) setelah bergerak fluktuatif," ujar David.


Indeks Dow Jones dan S&P masing-masing menguat 0,53 persen dan 0,61 persen di level 17.776,91 dan 2.081,34.


Menurut David, pelaku pasar di Wall Street mengalihkan perhatian dari isu utang Yunani ke pencapaian laba emiten kuartal dua tahun ini menjelang musim rilis laporan keuangan.


"Selain digerakkan oleh antisipasi rilis laporan keuangan, pasar juga merespons positif permintaan IMF (Dana Moneter Internasional) agar The Fed menunda kenaikan tingkat bunga hingga awal tahun depan," kata David. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya