Jalan Berliku Evakuasi Pendaki Semeru di Zona Tengkorak

Evakuasi pendaki Semeru di Blank 75
Sumber :
  • Guide Semeru / Sentot

VIVA.co.id - Tubuhnya lemah, tak berdaya. Tulangnya patah dan tak mampu menopang berat badannya. Dia hanya bisa berbaring dalam kondisi telungkup. Begitu kondisi Budiawan, pendaki Semeru asal Tangerang saat ditemukan di Blank 75 atau biasa disebut pendaki, zona tengkorak.

Budiawan masuk ke jalur maut itu pada tanggal 1 Juli 2015 sekitar pukul 06.00 WIB. Tim gabungan yang terdiri dari porter, relawan, dan guide langsung menyusuri zona mematikan itu saat teman korban melaporkan ke pos di Ranu Pani.

Satu hari setelah melapor, tim gabungan tiba di lokasi jatuhnya Budiawan. Tim gabungan ini terbagi dari beberapa kelompok. Kelompok pertama bertugas mencari korban, kelompok kedua bertugas membawa logistik atau makanan serta kelompok ketiga membawa alat medis.

Salah satu anggota tim yang menyusuri Blank 75, Sentot, mengungkapkan, Budiawan jatuh dari ketinggian 70 meter. Akibatnya tubuh korban tak berdaya.

"Saat ditemukan, Budiawan ini sudah telungkup dan banyak luka, punggungnya pun retak. Serta pingsan. Saat sadar dia tak ingat apa yang terjadi hingga akhirnya masuk ke Blank 75 itu," ujar Sentot saat berbincang degan VIVA.co.id.


Evakuasi pendaki Semeru di Blank 75
(Kondisi Buwiawan saat ditemukan tim SAR)

Sentot menambahkan, untuk membawa korban ke atas membutuhkan waktu 2 hari. Jalur yang dilalui juga sangat terjal. Sebab hanya bisa melalui tebing, sementara kanan dan kiri sudah hutan lindung.

"Setelah semua perlengkapan dari tim dibawa, maka langsung kami angkat menggunakan tandu yang diliit tali. Kemudian kami tarik dari tebing dengan ketinggian 30 meter. Itu butuh waktu hampir satu jam," kata Sentot.


Evakuasi pendaki Semeru di Blank 75
(Budiawan saat evakuasi menggunakan tandu buatan)

Semeru Ditutup Total, 600 Pendaki Masih Disisir


Para penyelamat, lanjut dia, juga wajib membekali diri dengan alat panjat. Sebab, selain korban, tim juga harus melintasi tebing yang cukup tinggi.

Karena sudah mengetahui kondisi zona tengkorak, tim pencari pendaki tersesat ini tetap dilarang untuk berjalan sendiri.

"Di sana hutan lindung, banyak satwa. Jalur keluar juga hanya satu. Untuk itu kami tetap bersama-sama keluar dari Blank 75," kata dia.

Usai membawa korban dari Blank 75, tim langsung menyerahkan ke Basarnas dan kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sepanjang Jnauari hingga Juli 2015 ini, dia mencatat sudah ada dua pendaki yang masuk jurang kematian dalam kondisi hidup.

Masuk zona tengkorak tanpa sadar


Sentot menambahkan, kejadian ini bermula saat Budiawan bersama dengan satu orang temannya berhasil sampai puncak para dewa (Mahameru) tepat pukul 05.50 WIB.

Menurut pengakuan teman korban, tak lama berada di puncak, Budiawan berinisiatif untuk turun lebih awal kemudian temannya pun ikut turun.

"Setelah sampai di Kalimati (pos terakhir), Budiawan tak kunjung datang. Padahal dia (korban) sudah terlebih dahulu turun). Teman korbanpun sempat mencari Budiawan hingga Arcapada," kata dia.

Namun, karena putus asa, akhirnya teman korban memutuskan untuk turun ke pos Ranu Pani dan melaporkan kejadian ini ke petugas.

Gunung Semeru

Usai Awan Panas, Gunung Semeru Semburkan Hujan Abu

Terpantau hujan abu tipis di sekitar desa.

img_title
VIVA.co.id
13 Februari 2016