Wanita Bunuh Diri Jadi Tontonan di China

Wanita bunuh diri jadi tontotan di China.
Sumber :
  • Shanghaiist
VIVA.co.id
Coba Bunuh Diri di Rel, Kakek Ini Dibawa ke Kantor Polisi
- Seorang wanita di Shenyang dilaporkan tewas, setelah meloncat dari lantai 10 apartemen, pada Rabu, 1 Juli 2015. Fakta yang terungkap belakangan, membuat manusia berakal sehat terhenyak.

Wanita Lompat dari Lantai 9 Apartemen di Sunter

Dikutip dari
Temuan Mencengangkan Kasus Tewasnya Kakak Adik di Depok
Shanghaiist , Selasa, 7 Juli 2015, para penghuni berkerumun di jalan, setelah melihat seorang wanita setengah telanjang duduk di jendela, bersiap meloncat untuk bunuh diri.


Namun, tidak ada yang coba menghubungi polisi, atau berniat membujuk wanita itu untuk membatalkan keinginan bunuh diri. Mereka justru berusaha menikmatinya jadi tontonan.


Beberapa orang bahkan memberitahukan kawan-kawan mereka, untuk segera datang ke lokasi, menyaksikan apa yang mereka sebut pertunjukan langsung bunuh diri.


"Datang dan lihat ini,
reality show
bunuh diri! Sungguh menggairahkan," tulis seseorang dalam pesan singkat, pada beberapa orang temannya. Di lokasi, banyak orang berteriak pada wanita di jendela.


Bukan membujuknya untuk tidak bunuh diri, tapi justru memaksanya untuk segera meloncat. "Loncat cepat! Saya sudah capek menunggu," teriak seorang warga, yang didukung banyak orang lainnya.


Terdengar banyak suitan di lokasi, seolah itu merupakan tontonan yang seru. Wanita itu akhirnya meloncat, dinyatakan tewas di lokasi. Saksi melihat ada seorang pria, berdiri dekat wanita itu sebelum meloncat.


Polisi tiba di lokasi, membawa seorang pria yang diyakini bertemu wanita itu, sebelum kematiannya. Dia mengaku berdiri di dekat wanita itu, dan berniat menariknya sebelum meloncat.


Cerita tentang brutalnya warga apartemen, mengundang kecaman dari netizen. "Jika itu ibu atau saudara perempuan kalian, masihkah kalian bakal melakukan itu (memaksa meloncat)?"


Tapi, itu ternyata bukan yang pertama kali. Di Shaanxi, pada 2014, seorang wanita memanjat gedung dan mengancam bunuh diri, karena terlilit utang. Dia pun disoraki sekumpulan anak sekolah di bawah.


Anak-anak sekolah itu memberinya semangat, untuk segera loncat. "Cepatlah dan lompat untuk kami!" teriak anak-anak itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya