Benarkah Kekayaan Adalah Kebebasan Masalah Hidup

Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.
Sumber :

VIVA.co.id - Banyak orang menganggap kekayaan adalah kebebasan. Bebas masalah hidup. Bebas belanja. Itu tidak benar.

Kenyataannya adalah seberapa besar pun kekayaan orang, keserakahan jauh lebih besar lagi.

Bayangkan seseorang yang kaya memiliki uang Rp6 miliar. Dia sudah mempunyai rumah, tetapi kurang lebar.

Lalu, dia mulai mencicil uang muka (DP) membeli satu rumah agak besar seharga Rp3 miliar. Sambil jalan dia membayar DP senilai 30 persen, kira-kira setara Rp1 miliar, dan mulai menanggung cicilan Rp26 juta per bulan.

Eh, ternyata dapat tawaran teman rumah besar banget yang harganya Rp6 miliar, dan dapat potongan harga karena teman jadi Rp5 miliar. Akhirnya, dia pun tergoda untuk membeli dan sudah membayar uang tanda jadi Rp500 juta.

Alhasil, sekarang dia punya tanggungan utang Rp8,5 miliar. Astaga, kok jadi begini?

Rata-rata uang itu manis, tetapi memabukkan. Jadi, dalam kondisi pasar terkoreksi dan harga properti bukannya naik, tetapi cenderung stagnan, maka sebagian orang kaya menunggak cicilan.

Karena itu, uang bersifat bubble (menggelembung). Seolah-olah, Anda merasakan manisnya kacang goreng. Dan, Anda terbuai mabuk.

Sama efeknya dengan alkohol. Sehingga, rata-rata orang yang mabuk tidak bisa melihat kenyataan.

Jadi, seberapa besar pun kekayaan orang, keserakahan jauh lebih besar lagi. Akibatnya, ya seperti efek kecanduan alkohol, maka dia harus puasa dan pantang.

Ini terapi yang sulit. Tetapi, begitulah kenyataan hidup seperti roda. Kadang di atas. Kadang di bawah.

Kecuali seseorang mendapatkan uang yang besar, tetapi gaya hidupnya Sederhana. Karena itu, jangan membayangkan kekayaan identik dengan Rolex dan Ferrari. Itu namanya habis-habisan.

Karena itu, sangat sulit seseorang menjadi kaya. Seperti jebakan monyet, dia tidak bisa melepaskan jeratan gaya hidup.

Maka dia mati. Kecuali dia mengerti dan mau melepaskan diri dengan keikhlasan, maka hartanya baru bisa terlindungi.

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
Ir. Goenardjoadi Goenawan MM.

Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen. Buku terbaru MONEY INTELIGENT, Rahasia Kaya Mulai Berbisnis, dan seri Dua Rahasia Kaya Jangan Cintai Uang segera terbit di Gramedia bulan Juli 2015.

Untuk memiliki eBook MI3 Money intelligent 3 silahkan klik http://rahasiakaya.wix.com/money-intelligent

(asp)

Cara Hemat Atur Keuangan untuk Anak Kos
Ilustrasi boros belanja.

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Siapa sih yang pengen hidup boros?

img_title
VIVA.co.id
27 September 2016