Imbas Kebakaran Bandara Soetta, 3.994 Penumpang Tertahan

Kebakaran Bandara Soetta
Sumber :
  • VIVA/Anisa Maulida
VIVA.co.id
WNI Kembali dari Suriah, Bandara Juanda Diperketat
- Kebakaran yang melanda JW Sky Lounge di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta pada Minggu, 5 Juli 2015, telah membuat aktivitas di bandara tersibuk di Indonesia itu benar-benar terganggu.

Jonan: Kebakaran di Bandara Soetta Tak Ganggu Arus Mudik

Direktur Utama PT. Garuda Indonesia Arief Wibowo mengatakan, dari catatan maskapainya saja, ada sebanyak 3.994 orang calon penumpang yang tertahan. Mereka tersebar di antara terminal F1 hingga F7.
Polisi Periksa Ulang Lokasi Kebakaran di Bandara Soetta


"Mereka kita tawari opsi refund (pengembalian uang tiket), penjadwalan ulang penerbangan, atau tinggal di hotel," ujar Arief dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id pada Senin, 6 Juli 2015.


Dari 3.994 orang, Arief mengatakan, hanya ada 262 calon penumpang yang berkenan uang tiketnya dikembalikan. Sebanyak 628 calon penumpang, memilih untuk menunggu penerbangan dengan diinapkan di hotel. Sisanya, bersikukuh untuk menginap di
boarding gate
terminal.


Arief mengatakan, untuk mengantisipasi terjadi keributan, Garuda sampai meminta bantuan militer untuk menerjunkan 200 pasukan gabungan yang terdiri dari Pasukan Khas (Paskhas) dan Marinir untuk berjaga langsung di terminal.


Kejadian Minggu pagi, kata Arief, memang kejadian luar biasa. Kejadian tersebut telah mengakibatkan terbakarnya sistem
check in, boarding, load control system,
dan
conveyor belt
milik Garuda. Semua sistem tersebut mati total dan tidak bisa beroperasi.


"Lokasi kejadiannya berada tepat di belakang
check in counter
Garuda di Terminal E," ujar Arief.


Hal tersebut mengakibatkan terjadinya tiga gelombang antrean besar, mulai dari antrean di jalan hingga ke lokasi
check-in
, antrean di counter
check in
, dan
backlog
antrean di
boarding lounge
.


Arief mengatakan Garuda akhirnya menerapkan status
Emergency Response Plan
(ERP) untuk menangano kejadian yang telah dianggap sebagai krisis tersebut.


Petugas melakukan prosedur manual baik untuk memproses
boarding pass
maupun pencatatan bagasi. Hal ini, kata Arief, sangat menyita waktu, karena ada 179 penerbangan yang harus diproses oleh maskapainya dengan jumlah penumpang mencapai 30.000 orang. Penundaan (
delay
) penerbangan pun tak terelakkan. Ada 100 penerbangan yang mengalami
delay
antara kurun waktu pukul 07.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.


Meski demikian Arief mengatakan, situasi saat ini, hampir 48 jam setelah terjadinya kebakaran, telah relatif lebih dapat terkendali. Ia menjanjikan tak akan lagi ada
delay
berkepanjangan seperti yang terjadi pada hari ini dan kemarin.


"Kami sampaikan bahwa penanganan delay sudah
under control
dan
manageable.
Atas nama Garuda Indonesia saya memohon maaf bilamana banyak kekurangan atas terjadinya penanganan akibat kebakaran besar di JW Lounge Bandara Soekarno Hatta," ujar Arief.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya