Larangan Menteri Susi Jual Lobster Bertelur Rugikan Nelayan

Memancing Lobster di Gunung Kidul
Sumber :
  • REUTERS/Dwi Oblo
VIVA.co.id
Menteri KKL Diharapkan Mampu Kembangkan Budidaya Lobster
- Nelayan pantai Depok, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, mendesak Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, membangunkan kolam untuk penetasan lobster yang sedang bertelur. Pasalnya, nelayan sangat merugi dengan aturan larangan lobster bertelur dijual di pasaran.
Benih Lobster Senilai Rp2,8 Miliar Gagal Diselundupkan

"Harusnya suatu aturan yang merugikan nelayan dibarengi kebijakan yang menguntungkan nelayan," kata Mistok, salah seorang nelayan Pantai Depok, Minggu 5 Juli 2015.
Sri Mulyani Buka Suara soal Rupiah Tembus Rp 16.200 per Dolar AS


Menurutnya, saat musim lobster seperti ini banyak nelayan yang mendapatkan tangkapan lobster yang sedang ada telurnya sehingga sangat dirugikan.


"Bayangkan pedagang hanya berani membayar lobster satu kilogram dengan minimal bobot lobster di atas 3 ons hanya Rp200.000,"ucapnya.


Sedangkan lobster satu kilo yang bobotnya di bawah 3 ons dan sedang bertelur hanya dihargai Rp90.000.


"Bayangkan bedanya lobster yang tidak bertelur satu kilonya dengan harga Rp400.000 hingga Rp500.000," katanya.


Di Pantai Depok, saat ini, selain berburu ikan laut, nelayan juga memasang jaring kendengan satu malam untuk menangkap lobster. Sehingga dalam satu hari tangkapan lobster nelayan bisa 20 kilogram hingga 30 kilogram.


"Bisa saja nelayan dapat lobster yang sedang bertelur semua. Kadang beruntung bisa mendapatkan lobster tak ada telurnya namun itu langka,"ujar Dardi Nugroho nelayan lain di Pantai Depok menambahkan. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya