Komisi I: Anggaran Rp106 Triliun untuk Alutsista Belum Cukup

Pesawat Hercules milik TNI
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A. Pitaloka

VIVA.co.id - Komisi I DPR mengajak semua pihak untuk menjadikan kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara, pada Selasa 30 Juni 2015 lalu, sebagai kecelakaan yang terakhir. Mereka juga mendorong agar ada peningkatan perbaikan angkutan udara baik militer maupun sipil.

Ketua DPR Dorong Peremajaan Alutsista TNI

"Kondisi alutsista sudah uzur, tidak lagi relevan dengan teknologi yang dibutuhkan saat ini," kata Wakil Ketua Komisi I, Tantowi Yahya, ketika ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 4 Juli 2015.

Dari kecelakaan tersebut, Komisi I melihat ada dua hal yang penting diperhatikan. Pertama adalah usia alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang uzur. Kedua adalah minimnya anggaran untuk pengadaan alutsista.

"Mengacu pada data dari CSIS kemarin, hampir 80 persen (alutsista) berada pada usia lebih dari 40 tahun," ujar Tantowi.

Empat Super Tucano Tiba di Lanud Abdurahman Saleh Malang

Tantowi menilai kondisi buruk seperti itu tidak bisa dilepaskan dari minimnya anggaran. Meskipun anggaran untuk alutsista sebanyak Rp106 triliun, namun tetap belum cukup.

"Terdengar fantastis. Pasti banyak yang menggugat kenapa mengeluarkan sebanyak seperti itu? Padahal, angka itu masih jauh dari kebutuhan ideal," tambahnya lagi.

Tantowi mengatakan, dana sebanyak itu masih harus dibagi lagi ke lima pot, yakni Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

"Itu tidak semuanya utuh untuk pembelanjaan alutsista, tapi untuk pemeliharaan juga. Itulah potret alutsista kita, potretnya suram ketika lihat ada kecelakaan pesawat," kata Tantowi.

Pesawat Buatan Dalam Negeri Perkuat Skuadron Malang
Panser Anoa 2 saat dipamerkan di IIMS 2016, Selasa 12 April 2016.

Intip Kemampuan Perang Panser TNI Buatan Bandung

Jika ibu kota dalam keadaan genting, kendaraan ini dikeluarkan.

img_title
VIVA.co.id
12 April 2016