Hujan Abu Landa Dusun di Lereng Gunung Raung

Puncak Gunung Raung, di Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso.
Sumber :
  • bondowosokab.go.id

VIVA.co.id - Aktivitas Gunung Raung yang berada di perbatasan tiga wilayah, Banyuwangi, Bondowoso dan Jember terpantau mengalami peningkatan sejak naik status menjadi Siaga level III per 29 Juni 2015.

1,7 Juta Orang Indonesia Terdampak Bencana dalam Enam Bulan

Pada Jumat 3 Juli petang, semburan lava pijat terlihat keluar dari kawah gunung dengan ketinggian 3.332 mdpl itu. Hujan abu masih terasakan cukup deras mengguyur beberapa dusun di lereng gunung hingga Sabtu 4 Juli 2015.

“Semburan abu lebih tebal hari ini dibandingkan kemarin, biasanya hanya pagi saja, tapi sekarang sampai pukul 09.00 masih pekat,” kata Friska Kalia, warga Bondowoso yang sedang berada di Lapangan Kecamatan Sumber Wringin, Sabtu 4 Juli 2015.

Ratusan Rumah di Garut Kebanjiran

Menurutnya, hujan abu itu dirasakan cukup deras pada warga yang menghuni dua dusun terdekat dengan kawah Raung,di Kecamatan Sumber Wringin, yaitu Dusun Legan dan Dusun Sipanas. Di dua dusun itu, dampak aktivitas Raung lebih terasa dibandingkan dusun lain. "Dua dusun itu ada di radius 7 km dari kawah, dari sini semburan lava dan abu vulkaniknya paling terasa dibandingkan dusun lain,” kata Friska.

Aktivitas Gunung Raung dirasakan semakin meningkat sejak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status menjadi siaga level III per 29 Juni 2015.

Menkeu Siapkan Rp500 Miliar untuk Tanggulangi Bencana

Saat itu, peningkatan status mengikuti aktivitas yang tak biasa muncul di Raung berupa asap, lava pijar dan gempa yang dirasakan warga. Sejak itu, akses pendakian ditutup dan masyarakat dilarang memasuki kawasan dengan radius 3 km dari pusat kawah.

Laporan  kondisi terkini Gunung Raung menyebutkan asap kelabu dalam status sedang terus berlangsung sejak Sabtu dini hari hingga pukul 06.00. Asap membumbung dengan ketinggian hingga 400 meter ke arah Tenggara. Gunung Raung juga mengeluarkan suara gemuruh lemah, dengan tremor menerus dengan amplitudo antara 6 hingga 32 mm.

“Sampai saat ini status kami masih siaga, hingga 14 hari terhitung sejak naik status dari 29 Juni 2015,” kata Hendri Widotono, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bondowoso. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya