Ilmuwan Jelaskan Asal Cahaya dari Kunang-kunang

Ilustrasi kunang-kunang di malam hari
Sumber :
  • freewallpaper.com
VIVA.co.id
VIDEO: Kenapa Bunga Matahari Mengikuti Gerak Sang Surya?
- Kunang-kunang terlihat indah saat malam hari. Bahkan terlihat bagaikan sihir yang mampu menerangi malam gelap. Ilmuwan tertarik meneliti darimana datangnya cahaya di dalam tubuh serangga ini.

Begini Rupa Api Jenis Baru

Dalam sebuah penelitian, ilmuwan percaya jika elektron tunggal dari oksigen dikirim dalam sebuah reaksi kimia yang rumit. Hal inilah yang membuat kunang-kunang bisa memancarkan cahaya.
Bahaya Olimpiade Rio dari Sisi Ilmuwan


Studi lainnya menemukan mekanisme yang sama. Bahkan hewan bercahaya lain, seperti cacing terang dan kelabang, menggunakan metode yang sama.


Dilansir melalui
Daily Mail
, Jumat 3 Juli 2015, ilmuwan dari University of Yale dan Buffalo, bersama Hauptman-Woodward Institute dan Connecticut College, telah mengembangkan studi lama itu. Mereka bisa menjelaskan bagaimana kunang-kunang bisa memproduksi cahaya.


Serangga itu menggunakan pancaran cahaya untuk berkomunikasi, bahkan kunang-kunang jantan secara simultan menggunakan cahaya untuk merayu kunang-kunang betina.


Sekitar 60 tahun lalu, ilmuwan mulai meneliti reaksi kimia kompleks terkait organ serangga yang memproduksi cahaya. Ini disebut dengan 'lantern' dan berlokasi di daerah perut serangga.


Menurut ilmuwan, reaksi tersebut melibatkan senyawa kimia yang disebut luciferin. Senyawa ini akan bereaksi terhadap molekul pengirim, dinamai ATP, atau adenosin triphosphate. Hasil dari reaksi itu kemudian digabung dengan oksigen untuk mengubahnya menjadi cahaya.


Saat bereksperimen dengan enzime luciferasi, kimiawan itu menemukan jika transfer elektron tunggal dari oksigen, terjadi di tahap final dari keseluruhan reaksi. Pola inilah yang bisa membuat kunang-kunang bercahaya.


Kunang-kunang memang kerap berkerumun dan mengeluarkan cahaya sehingga bisa menerangkan kondisi hutan. Pada 2010, sebuah studi menemukan jika kunang-kunang melakukan hal ini sebagai ritual kawin sehingga para betina tidak sulit mengenali pasangan jantannya.


Cahaya yang dipancarkan kunang-kunang jantan memiliki pola spesifik saat terbang dan mencari pasangan. Pola itu terdiri dari pancaran yang berjumlah satu atau lebih, diikuti oleh karakteristik jeda cahaya itu sendiri. Justru saat jeda terjadi, betina akan memproduksi cahaya respon jika mereka menemukan pejantan yang diinginkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya