Menanti Indonesia Pertama di Stasiun Antariksa Internasional

Stasiun luar angkasa internasional (ISS).
Sumber :
  • Nasa.gov

VIVA.co.id - Riset siswa SMA Indonesia di Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) disebutkan bakal menjadi penelitian pertama Indonesia yang akan muncul di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Sebagaimana diketahui, program riset siswa tersebut akan dikirimkan ke ISS pada April 2016. Hal itu disampaikan oleh inisator program riset siswa di NASA, JW Saputro.

"Belum pernah ada riset dari Indonesia (di ISS). Makanya nanti dalam kotak eksperimen itu, saya akan kasih bendera Indonesia dan logo Garuda," kata pria yang akrab disapa Prof. Sap kepada VIVA.co.id, kemarin.

Hal itu juga dikuatkan oleh keterangan dari Kepala Pusat Sains Antriksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bandung, Clara Yatini.

Menurut Clara sejauh ini, kontribusi Indonesia dalam riset di antariksa hanyalah menyumbangkan material penelitian saja.

"Kalau untuk hadir di sana belum. Yang ada kerja sama dengan modul untuk diletakkan di ISS milik Jepang, Kibo. Itu kerja sama dengan ITB," ujar Clara kepada VIVA.co.id.

Eksperimen Siswa RI di Antariksa Sudah Dimulai

Kerjasama tersebut pun saat ini madih dalam tahap diskusi dengan Jepang dan dijadwalkan akan diluncurkan ke ISS pada 2017. Peneliti Indonesia yang terlibat yaitu peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Risetnya soal pisang," ujar dia.

Clara mengatakan, selama ini riset keantariksaan dari peneliti Indonesia masih menjalankan uji coba di daratan bumi saja. Misalnya, peneliti Indonesia melakukan simulasi dengan peralatan untuk meniru kondisi mikro gravitasi di antariksa.

"Beberapa waktu lalu sudah meneliti pertumbuhan tanaman di luar angkasa, kita kirimkan biji diterbangkan ke sana dan dikembalikan dan ditanam ke bumi," tutur perempuan jebolan Astronomi Universitas Tohoku, Jepang itu.

Diberitakan sebelumnya, Surya University Banten, bekerja sama dengan Indonesia Transformation Network menggelar program pengiriman riset siswa SMA Indonesia ke ISS. Pengiriman akan dilakukan pada April 2016.

Sebelum mengirimkan hasil eksperimen di ISS, para siswa akan mengerjakan eksperimennya di laboratorium ISS di Amerika Serikat pada Desember 2015. Hasil akhir riset siswa Indonesia, yang berupa modul eksperimen, akan diserahkan NASA pada awal Januari 2016, sebelum diluncurkan ke ISS pada 2 April 2016.

Peluncuran hasil riset siswa Indonesia akan menumpang muatan di roket SpaceX CRS-8. Prof. Sap mengatakan, tiap roket yang meluncur ke ISS akan membawa bobot dua ton.

Program ini telah menemukan dua tim, yaitu satu tim dari Surya University dan satu tim dari SMA Unggul Del, Sumatera Utara. (asp)

Rodent Research Fasility

Obati Penyakit, 'Astronaut Tikus' Dikirim ke Antariksa

Kelompok tikus itu juga untuk pelajari otot selama di antariksa.

img_title
VIVA.co.id
8 April 2016